Demikian disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lewat Asisten Deputi Bidang Kerjasama Regional dan Subregional Kemenko Perekonomian Netty Muharni dalam acara seminar internasional
Korea - ASEAN Solidarity Initiatives: Epicentrum of Peace and Prosperity in The Indo-Pacific yang diselenggarakan
Kantor Berita Politik RMOL bekerjasama dengan Universitas Pertamina di Auditorium Griya Legita, Universitas Pertamina, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).
“AOIP juga memberikan panduan untuk keterlibatan ASEAN di kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia sambil mendorong mitra eksternal untuk bekerja sama dengan ASEAN dalam mempromosikan prinsip-prinsip yang diatur dalam AOIP,†kata Netty.
Terkait Korea - ASEAN Solidarity Initiatives (KASI) ini, Netty menerangkan bahwa Presiden Joko Widodo di Pnom Penh, Kamboja pada akhir November lalu telah mengumumkan inisiatif ini untuk mewujudkan komitmen Korea untuk Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan makmur.
“Yang meningkatkan saling melengkapi dengan tujuan dan prinsip AOIP, termasuk menghormati sentralitas ASEAN dan mekanisme yang dipimpin ASEAN,†imbuhnya.
Adapun KASI ini memfokuskan pada empat bidang utama, pertama ialah mempromosikan tatanan internasional berbasis aturan dan kerjasama strategis di bidang diplomasi dan pertahanan. Kedua, mencapai kemakmuran dan pengembangan bersama rantai pasokan global, keamanan energi, transformasi digital, dan kendaraan elektronik.
Tiga, kolaborasi dalam menjawab bersama tantangan regional dan global seperti netralitas karbon dan pertumbuhan hijau, kerjasama pertanian dan perikanan, dan kesehatan masyarakat dan ke empat menggandakan kontribusi keuangan ke daerah.
“Sementara ASEAN menantikan perincian prakarsa dari ROK, kami percaya bahwa KASI akan dapat bersinergi dengan, dan memperkuat prakarsa yang ada dalam kerangka kerja global dan regional tentang pembangunan, transisi hijau, dan transformasi digital,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: