Kepala Bagian Urusan Pengaduan Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta, Agus Saputra mengatakan, sosialisasi merupakan bagian dari pemberitahuan secara langsung kepada warga oleh tim persiapan.
Sebelumnya informasi rencana pembangunan secara tidak langsung sudah disosialisasikan melalui website pemprov maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) RI.
"Tahapan berikutnya, kita akan melakukan pendataan awal. Berdasarkan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT), ada sebanyak 97 bidang yang terdampak,," ujar Agus, Rabu (21/9).
Menurutnya, pendataan awal itu untuk memastikan kesesuaian data dengan kondisi lapangan. Kemudian, pendataan awal juga meliputi inventarisir pemanfaatan lahan dan fasilitas yang ada.
Selanjutnya, hasil pendataan awal itu akan menjadi pembahasan kembali bersama warga. Tahapan tersebut nantinya sebagai ajang dialog dan penjelasan tentang mekanisme serta besaran penggantian.
Ditambahkan Agus, panjang keseluruhan pembangunan ruas jalan tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg sekitar 32 kilometer. Sedangkan bidang lahan pembangunan yang termasuk wilayah Kelurahan Kapuk Muara sekitar 750 meter.
Pembangunan tol bertujuan memperlancar arus lalu lintas transportasi dari Provinsi Banten dan DKI Jakarta ke Jawa Barat serta sebaliknya. Pembangunan tol nantinya akan terintegrasi dengan ruas jalan tol Wiyoto Wiyono Msc, Sedyiatmo dan JORR melalui simpang susun yang bakal dibangun.
"Bila sudah penetapan lokasi akan kita umumkan kembali hasilnya. Baru setelah itu pelaksanaan pengadaan tanah oleh BPN," tandasnya.
Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg merupakan jalan tol lingkar utara yang bertujuan mengembangkan kawasan kabupaten Tangerang bagian utara.
Ruas jalan tol ini dimulai dari Cikupa, Rajeg dan Mauk yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Sedyatmo atau kawasan Bandara Soekarno Hatta.
Proyek ini diprakarsai oleh PT. Duta Graha Karya. Tol ini direncanakan akan memiliki 7 interchange, 2 junction, dan 1 on ramp. Selain itu, akan terdapat 4 jembatan dan 5
underpass.
BERITA TERKAIT: