Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ahok Tak Berkutik dan PDIP Diam, Pengamat: Padahal Dulu Nangis Saat SBY Naikkan Harga BBM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 02 April 2022, 18:30 WIB
Ahok Tak Berkutik dan PDIP Diam, Pengamat: Padahal Dulu Nangis Saat SBY Naikkan Harga BBM
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama /Net
rmol news logo Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama yang juga kader PDI Perjuangan harusnya menunjukkan sikap pro terhadap wong cilik, sebagaimana digembar-gemborkan oleh partai banteng.

Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax per 1 April 2022 menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 per liter, harusnya menjadi perhatian serius.

Apalagi, PDIP paling getol menyuarakan penolakan saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikan harga BBM.

Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan sejumlah elite PDIP sempat menangis bercucuran air mata saat BBM naik di era SBY.

"Ahok sebagai kader PDIP tidak berkutik di Pertamina. Mestinya elite-elite PDIP bersuara dengan tinggi dan naiknya harga BBM, termasuk Ahok di Pertamina," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/4).

Menurut Ujang, seharusnya elite PDIP tetap bersuara lantang sebagaimana dahulu saat menjadi parpol oposisi pemerintah menyerukan penolakannya terhadap SBY yang menaikkan harga BBM.

"Jangan karena dulu jadi oposisi berteriak soal kenaikan BBM. Namun setelah berkuasa, BBM naik diam saja, tak bersuara," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

"Kasihan rakyat, saat ini tak ada yang teriak menolak kenaikan BBM," demikian Ujang Komarudin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA