GMPI: Penganiayaan Haris Pertama Tidak Bisa Dimaafkan di Negara Demokrasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 22 Februari 2022, 15:45 WIB
GMPI: Penganiayaan Haris Pertama Tidak Bisa Dimaafkan di Negara Demokrasi
Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama/Net
rmol news logo Kasus penganiayaan terhadap Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama akan menjadi dosa besar bagi demokrasi jika tidak diusut sampaii tuntas.

Ketua Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Muhammad Ramli Syamsuddin mengatakan, tindakan pengeroyokan tersebut tidak ubahnya upaya pembungkaman terhadap para aktivis.

"Ini tindakan yang tidak bisa dimaafkan di negara demokrasi. Kita tahu beliau (Haris) ini merupakan aktivis yang sering mengeluarkan kritik-kritik tajam," ujar Ramli kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/2).

Ramli mengajak seluruh aktivis di Indonesia untuk mengawal kejadian yang menimpa Haris. Kata dia, pengawalan itu penting agar kasus tersebut tidak sampai hilang begitu saja.

"Kita kawal terus, dan kita menuntut agar pemerintah khususnya Polri segera menangkap pelakunya," jelasnya.

Dia mengaku aneh, belakangan ini semakin marak kasus penganiayaan terhadap aktivis. Sebelum kasus pengeroyokan Haris, belum lama ini kejadian pemukulan terhadap aktivis di Kota Medan.

Jika pemerintah membiarkan dan meloloskan begitu saja pelaku pengeroyokan yang diduga tiga orang tersebut, lanjutnya, maka era pemerintahan hari ini tidak ada bedanya dengan pemerintahan Orde Baru.

"Apa bedanya dengan Orde Baru, di mana para aktivis dibungkam dan dianiaya," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA