Said Aqil dan Gus Yahya Bersaing, Asad Said Ali Diusulkan Caketum PBNU Alternatif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 14 Desember 2021, 02:21 WIB
Said Aqil dan Gus Yahya Bersaing, Asad Said Ali Diusulkan Caketum PBNU Alternatif
Asad Said Ali diusulkan jadi calon ketum PBNU alternatif di Muktamar NU di Lampung/Net
rmol news logo Di tengah persaingan ketat dua calon ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama (PBNU) Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf muncul usulan Asad Said Ali maju sebagai calon alternatif.

Usulan itu datang dari Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, Irham Djalil, Senin (13/12).

Menurut Irham, konsep kemandirian NU Kiai Asad akan dapat memajukan organisasi islam yang didirikan Hadratussyaikh Hasyik Asyari. Bukan hanya maju, Irham yakin NU akan akan benar-benar menjadi organisasi yang mandiri.

"Kiai Asad usung konsep kemandirian NU. Itulah yang dicari warga Nahdliyin, baik di NU kultural maupun NU struktural. Saat ini kita berharap ada kemandirian NU," demikian kata Irham seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJatim, Senin (13/12).

Ia menambahkan, dengan konsep kemandirian Kiai Asad maka warga Nahdliyin tidak perlu meminta bantuan dana kepada pihak-pihak lain.

Konsep yang dibawa oleh Kiai Asad tambah Irman, akan menjadikan NU lebih baik ke depannya.  

"Ini bagian dari kemandirian. Tak perlu ada kekuatan dari luar untuk mempengaruhi NU. Konsep Kiai Asad harus diapresiasi warga NU maupun NU struktural," ujarnya.  

Irham mengatakan, dalam Muktamar ke-34 di Lampung mendatang muncul dua calon kandidat. Ia khawatir, jika hanya ada dua calon akan terjadi kekacauan.

Atas dasar itulah, Irman mengusulkan sosok mantan Waka BIN sebagai orang nomor satu di NU.

"Kalau buntu kiri dan buntu kanan, harus ada alternatif dan alternatif itu bukan ban serep. Saya kira Kiai Asad ini pilihannya," jelas Irham.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA