Aktivis kesetaraan gender Alexander Aur menjelaskan bahwa pengalaman menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta kini duduk di pucuk pimpinan parlemen adalah modal besar Puan menjadi pemimpin negeri.
“Pengalaman memimpin lembaga negara itu seperti jalan lurus untuk memimpin negara,†ujarnya dalam diskusi bertema "Puan Maharani : Quo Vadis Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Disabilitas,†di Jakarta, Selasa (7/12).
Saat menjadi Menko PMK, Alexander menilai Puan berhasil menjalankan tugas dengan baik. Setidaknya, banyak program pemerintah yang sukses untuk menekan angka kemiskinan.
Kiprah dan pengalaman Puan semakin matang dengan jabatan saat ini sebagai Ketua DPR RI. Konsolidasi dan koordinasi lintas fraksi yang dilakukan Puan selama ini diakui sangat efektif sehingga menciptakan stabilitas politik di DPR RI.
“Kalau dulu kita lihat DPR RI itu sering gaduh, maka di bawah kepemimpinan Puan DPR RI terlihat stabil. Ini bukan tidak mungkin karena kemampuan beliau dalam memimpin yang kian matang,†terangnya.
Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan ini menambahkan, Puan sebagai Ketua DPR juga memiliki kesempatan luar biasa untuk makin menunjukkan kemampuan memimpin.
Termasuk keberpihakan pada isu-isu publik, yakni dalam menyelesaikan persoalan sosial yang selaras dalam mencapai visi Indonesia Maju.
“Hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat disampaikan seara lugas sebagai bentuk keberpihakan beliau seperti peningkatan pelayanan Kesehatan yang lebih merata, penguatan system penanggulangan bencana, penyempurnaan system jaminan sosial dan kebutuhan konkret masyarakat lainnya," tuturnya.
"Artinya beliau sebagai politisi sudah punya keberpihakan jelas yang menjadi modal untuk memimpin negara ini ke depannya,†demikian Alexander.
Pengalaman dalam memimpin lembaga tinggi negara menjadikan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai salah satu tokoh yang pantas untuk diusung sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 
BERITA TERKAIT: