Selain Waspadai Covid-19, PWNU Papua Minta Muktamar Pertimbangkan Suasana Natal dan Tahun Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 05 Desember 2021, 06:07 WIB
Selain Waspadai Covid-19, PWNU Papua Minta Muktamar Pertimbangkan Suasana Natal dan Tahun Baru
Ketua PWNU Papua, Toni Wanggai/Net
rmol news logo Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua menyerahkan sepenuhnya penjadwalan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama kepada fotum Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah yang direncanakan digelar pada Selasa (7/12).

Ketua PWNU Papua, Toni Wanggai mengatakan, jadwal Muktamar ke-34 memang boleh diubah dari jadwal yang diputuskan semula yakni 23-25 Desember sesuai situasi terkini pandemi Covid-19.

“Yang terpenting dasar hukum rapat ini yang sesuai putusan Munas-Konbes, bahwa jika waktu Muktamar berubah karena suatu kondisi, maka perubahan keputusannya diserahkan kepada PBNU. Saya kira kita semua harus mengacu pada itu,” kata Toni Wanggai dalam keterangannya, Sabtu (4/12).

Toni Wanggai hanya memberikan masukan agar penentuan jadwal Muktamar selayaknya tidak mengabaikan acara besar lainnya yaitu Natal dan Tahun Baru.

Sebagai organisasi yang dikenal dengan sikap tasamuh dan toleransinya yang tinggi terhadap minoritas, menurutnya, sudah sepatutnya NU menghormati perayaan hari besar agama sahabat.

“Kami di Papua ini minoritas. Tapi kami punya tradisi ya, untuk menghormati Natal kami selalu hadir silaturrahmi, kami juga saling menjaga rumah ibadah,” katanya.

Toni meyakini, sejumlah pengurus NU di wilayah yang lain juga memiliki tradisi yang sama. Tradisi menjaga rumah ibadah agama sahabat, tradisi anjangsana, termasuk bagaimana menjaga kenyamanan dan keamanan mereka ketika melaksanakan puncak malam kudus, sudah sejak lama menjadi bagian dari ekspresi sikap toleran sesama anak bangsa.

Lebih lanjut, dia juga melihat tren gelombang ketiga Covid-19 dengan varian baru Omicron yang mulai dikonfirmasi penyebarannya di sejumlah negara.

Bagi Toni, penundaan Muktamar ke-34 NU sampai awal tahun 2022 jauh lebih aman dan maslahat.

“Sampai awal Januari 2022 nanti kita dan dunia kan menghadapi tren gelombang ketiga. Sahabat kita Nasrani yang punya event besar aja taat PPKM kok masak kita enggak,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA