Demikian disampaikan Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Korea, Edward Tannur dalam seminar internasional Indonesia-Korea bertajuk "
Indonesia and Korea: Enhancing Special Strategic Partnership and Co-Prosperity" yang digelar
Kantor Berita Politik RMOL bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) secara
hybrid dari Roemah Djan, Jakarta Pusat, Selasa (9/11).
Edward menjelaskan, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan Korea Selatan pada tanggal 1 sampai 6 November lalu. Dalam pertemuan tersebut, setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan kedua negara.
Pertama, perlunya kerja sama di bidang pertanian, terutama teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian, di mana terdapat program pendampingan bagi para petani muda dan bantuan modal usaha untuk menarik minat pemuda terjun dalam bidang pertanian.
"Potensi SDA Indonesia yang melimpah, maka diharapkan adanya kerja sama antar kedua negara khususnya di bidang pertanian. Salah satunya melakukan studi banding di antara para petani dari kedua negara," jelas Edward Tannur.
Kedua, konsistensi dukungan dan kemudahan investasi bagi pengusaha Korea di Indonesia juga dinilai penting menjadi perhatian dalam kerja sama tersebut.
Kemudian di bidang kesehatan. Hubungan Indonesia-Korea perlu ditingkatkan dalam pengembangan vaksin dan juga dalam sistem bantuan sosial bagi rakyat yang terkena dampak pandemi Covid-19.
"Di bidang pariwisata, perlu terus dilanjutkan kerja sama, terutama bagi daerah yang telah memiliki kerja sama
sister city seperti Surabaya dan Busan, dan juga akses penerbangan langsung dari Busan ke Indonesia," tegasnya.
Ia berharap, kerja sama Indonesia-Korea yang selama ini sudah berjalan terus membaik dan berdampak positif bagi kedua belah pihak.
"Besar harapan saya hubungan Indonesia dengan Korea Selatan akan selalu saling bahu-membahu dan membantu satu dengan yang lainnya," tandasnya.
Dutabesar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Taesung dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid turut hadir sebagai pemberi sambutan acara.
Sementara Menteri BUMN Erick Thohir tampil sebagai pembicara kunci.
Acara ini turut menghadirkan diskusi yang menghadirkan mantan Dutabesar Indonesia untuk Korea Selatan periode 2017 hingga 2021, Umar Hadir; Shin Yoonsung dari Korea Institute for Industrial Economics & Trade; dan CEO RMOL Network yang juga Wakil Sekretaris Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Teguh Santosa.
Hadir juga Dutabesar Venezuela untuk Indonesia Radames Jesus Gomez di antara para audiens.
BERITA TERKAIT: