Hal tersebut ditegaskan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto setelah bertemu Presiden Joko Widodo dan pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/9).
"Penanganan Covid-19 kita lebih baik dari berbagai negara lain. Indonesia bukan (tidak masuk) 10 besar negara yang angka covid-nya tinggi," kata Airlangga Hartarto.
Meski demikian, Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menyampaikan pesan presiden bahwa menurunnya angka Covid-19 di Indonesia harus tetap diwaspadai.
Sejauh ini, angka kasus Covid-19 di Indonesia rata-rata berada di bawah 10 ribu per hari. Secra akumulasi pun masih di bawah 150 ribu.
"Catatan Bapak Presiden, walaupun penanganan covid turun, langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk terus dijaga bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir," ucap Airlangga.
Tak hanya kepada jajaran pembantunya di kabinet, presiden Jokowi juga meminta kesadaran atas kewaspadaan Covid-19 juga perlu ditumbuhkan oleh para pengusaha dan pemimpin perusahaan.
"Pemimpin-pemimpin perusahaan, para CEO, para asosiasi dan Kadin juga diingatkan bahwa ini (penurunan Covid-19) harus dijaga terus karena pertumbuhan ekonomi berbanding terbalik dengan penanganan Covid. Kalau Covid-19-nya tinggi, maka ekonomimya akan rendah. Sebaliknya apabila Covid-19-nya rendah, ekonominya akan menggeliat," tandasnya.
BERITA TERKAIT: