"Bukan karena oposisi lemah sehingga (ada) parlemen jalanan, tidak," ujar anggota Komisi II DPR RI Anwar Hafid di Media Center DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/8).
Menurutnya, gerakan mural menjadi bukti bahwa aspirasi bisa disalurkan melalui apa saja di era demokrasi seperti hari ini.
"Karena aspirasi itu bisa ada di mana-mana, siapapun hari ini dengan era demokrasi bangsa kita ini, orang bisa bersuara di mana-mana," kata legislator Partai Demokrat.
Gerakan mural belakangan semakin massif setelah viral mural dengan Jokowi: 404 Not Found beberapa waktu lalu.
Kebanyakan gambar mural, berisikan kritik kepada pemerintah. Tidak sedikit juga, mural tersebut dihapus aparat yang justru semakin pegiat mural semakin aktif.
Di beberapa lokasi seperti Batuceper, Tangerang, Tigaraksa, Lebak, Banten, di Bangil Pasuruan dan terbaru di Bandung produk seni berupa mural bernada kritik pada pemerintah dihapus oleh aparat pemerintah.
BERITA TERKAIT: