Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Khoirul Umam: PDIP Masih Dendam Pada Kekalahan Megawati Di Pilpres 2004 Dan 2009

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 31 Mei 2021, 02:59 WIB
Khoirul Umam: PDIP Masih Dendam Pada Kekalahan Megawati Di Pilpres 2004 Dan 2009
Direktur Eksekutif Indostrategic, A. Khoirul Umam/RMOL
rmol news logo Sikap politik PDI Perjuangan yang enggan berkoalisi dengan Partai Demokrat pada pemilu 2024 sama sekali tidak ideologis, melainkan didorong oleh dendam politik masa lalu.

Dalam pemilihan presiden di tahun 2004 dan 2009, pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan mudah mengalahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Begitu diungkapkan Direktur Eksekutif Indostrategic, A. Khoirul Umam, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/5).

Khoirul Umam menjelaskan, alasan perbedaan ideologis hanya dapat diterima apabila PDIP membandingkan dirinya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, ideologi PKS yang kini dipimpin Ahmad Saikhu jelas berbeda dengan ideologi PDIP.

"Sementara bila dilihat dari cara pandang kebangsaan dan warna politik, PDIP dan Partai Demokrat cenderung sama," ujar Khoirul Umam.

Lebih lanjut dia menilai, pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan PDIP tidak akan bisa berkoalisi dengan Partai Demokrat mengindikasikan bahwa model politik yang dikembangkan partai banteng itu masih dilandaskan pada sentimen emosional.

Keengganan berkoalisi dengan Partai Demokrat erat kaitannya dengan pertarungan politik di masa lalu.

"Sikap antipati PDIP yang ditunjukan Hasto, jelas hanya berbasis dendam politik lama karena SBY mengalahkan Megawati di Pilpres 2004 dan 2009," demikian Khoirul Umam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA