Untuk diketahui, pasangan Fauzi-Nyai Eva diusung memiliki wakil di kursi DPRD Sumenep, yakni PDIP, Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PBB.
Sementara itu, pasangan Fattah Jasin-Kiai Ali Fikri juga didukung 5 partai yang memiliki kursi di DPRD, yakni PKB, Demokrat, PPP, NasDem, dan Hanura.
Ketua Umum Front Pemuda Madura (FPM), Asip Irama menyebutkan, status petahanan Ahmad Fauzi yang kini sebagai wakil bupati Sumenep menjadi nilai lebih dari segi popularitas.
"Ahmad Fauzi tentu tidak asing bagi masyarakat Sumenep. Lima tahun mendampingi Busyro Karim menjadi nilai tambah bagi Ahmad Fauzi," ujar Asip Irama dalam keterangannya, Senin (7/12).
"Paling tidak, ia sudah dikenal masyarakat Sumenep jauh sebelum Fattah Yasin muncul di hadapan publik sebagai kandidat calon bupati," imbuhnya menekankan.
Selain popularitas, Asip mengatakan, kepiawaian Fauzi dan Eva dalam mengelola psikologis rivalitas juga menjadi nilai tambah.
"Paslon Fauzi-Eva melakukannya dengan memengaruhi tokoh penting yang berada di area basis lawan mereka. Sejumlah dukungan dari kiai Annuqayah adalah bukti kongkretnya. Padahal, Annuqayah sendiri adalah tempat lawan politiknya, Ali Fikri berasal," jelasnya.
Kedua, lanjutnya, Fauzi-Eva mengetahui segmentasi pemilih Sumenep. Terutama, Fauzi sebagai wakil bupati saat ini, tentu paham soal psikologi masyarakatnya.
Terlepas dari peluang-peluang itu, Asip berharap siapapun pemenang pilkada nantinya akan membawa manfaat bagi pembangunan Kabupaten Sumenep.
"Siapapun pemenangnya, kita mengharapkan dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Sumenep lima tahun ke depan," tandasnya.
BERITA TERKAIT: