"Supaya pada jangan gagal paham tentang ucapan mudik dan pulkam dari Kangmas Joko Widodo, mudik berasal dari kata "udik" yang berarti kampung. Mudik juga diartikan sebagai aktivitas pulang ke kampung halaman," ujar Arief Poyuono, Jumat (24/4).
"Ada pula yang menyebut bahwa mudik berasal dari bahasa Jawa ngoko, yakni 'mulih dilik' yang berarti 'pulang sebentar'," lanjut dia.
Jadi menurut Arief Poyuono, mudik itu asalnya dari bahasa Jawa ngokok, artinya kembali ke kampung dan kembali lagi ke Kota. Makanya kata mudik sering digunakan di saat hari Hari Raya Lebaran, Natal atau Imlek.
Sedangkan pulang kampung itu kembali ke kampung, tetapi kata pulang kampung itu umumnya digunakan bukan sebagai bahasa yang umum diapakai masyarakat ketika akan ke kampung saat hari raya. Kata pulang kampung digunakan di saat saat biasa.
Misalnya, seseoramg pulang kampung untuk menghadiri acara hajatan atau budaya di kampung pasti kembali lagi ke kota.
Atau misalnya, seseorang bekerja di kota dan kontraknya habis atau di-PHK, dan tidak punya tempat tinggal yang dimilikinya secara pribadi. Maka dia kembali ke kampung, dan akan kembali lagi jika ada kerjaan di kota.
"Jadi benar yang dijelaskan Jokowi. Cuma banyak yang mempolitisi kayak enggak ada kerjaan saja," tutup Arief Poyuono.
BERITA TERKAIT: