Untuk Putus Penyebaran Corona, Anies: Kalau Ada Kasus, Ungkapkan Secara Transparan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 29 Maret 2020, 03:46 WIB
Untuk Putus Penyebaran Corona, Anies: Kalau Ada Kasus, Ungkapkan Secara Transparan
Anies Baswedan ingatkan informasi soal corona harus transparan/Repro
rmol news logo Mayoritas sistem pelayanan kesehatan di dunia tak ada yang siap menghadapi pandemik. Termasuk di Indonesia yang sangat terlihat gelagapan untuk mengatasi lonjakan jumlah pasien virus corona dalam waktu singkat.

Bagaimanapun, seluruh sistem pelayanan kesehatan punya ambang batas. Ketika ambang batas itu dilampaui oleh sebuah pandemik seperti corona, maka dapat dipastikan ada banyak pasien yang tidak tertangani, yang berujung dengan kematian pasien.

Dalam program acara diskusi di channel YouTube Dedy Corbuzier, Jumat (26/3), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kalau sistem pelayanan yang dimiliki Indonesia memang masih terbatas.

Anies mengambil contoh, "Di Jakarta kapasitasnya misal katakanlah 1.000. Maka ketika ada 50-60 kasus masih tertangani. Naik jadi 500 kasus masih tertangani. Begitu menjadi 1.000 sudah mulai padat, semua dokter sudah pasti setengah mati. Naik lagi menjadi 2.000-5.000 kasus, sistem pelayanan tak akan mampu menangani."

"Dan ini bukan dialami Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Ini yang jadi pelajaran dari sistem pelayanan kesehatan di dunia. Sistem pelayanan kesehatan itu tidak didesain untuk melayani epidemik, apalagi pandemik. Mungkin ada yang siap, seperti Singapura," tambahnya.

Untuk itu, tegas Anies, yang harus diutamakan sekarang adalah menekan penyebaran corona dengan maksimal. Jangan sampai jumlah kasus meningkat melebihi kapasitas.

"Ini artinya, kalau ada kasus, ungkapkan secara transparan, dari awal transparan. Si A kena, maka A diberitahu supaya dia bisa memberi tahu tetangganya, keluarganya, koleganya. Sehingga kelompok itu bisa langsung diisolir," jelas mantan Mendikbud ini.

"Mereka kemudian melakukan karantina mandiri, supaya mereka bisa melewatkan di mana virus itu tumbuh dan kemudian virus itu mati. Maka circle itu putus," demikian Anies. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA