Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Mekanisme Konsultasi antara Pemerintah RI dan Sekretariat GCC.
Kerja sama ini menjadi salah satu agenda utama kunjungan kerja Sekretaris Jenderal GCC di Jakarta selama pada 27-30 Agustus 2019.
"Penandatangan kesepakatan pembentukan mekanisme konsultasi Indonesia dan negara-negara Teluk tandai era baru kemitraan Indonesia dan Negara Teluk," tutur Menlu RI.
Menlu Retno menuturkan, konsultasi tahunan tingkat tinggi antara Indonesia dan negara teluk ini merupakan forum tahunan dialog strategis antara Indonesia dan Negara Teluk, sebagai implementasi komitmen guna memperkokoh kemitraan Indonesia dan Negara Teluk yang disepakati tahun 2015.
Selain itu, kata dia, forum ini akan menjadi wadah konsultasi Indonesia dan negara Teluk untuk membahas secara regular berbagai perkembangan kerja sama ekonomi, perkembangan stabilitas hingga keamanan di kawasan.
Terlebih Menlu Retno menyampaikan bahwa Indonesia dan Negara Teluk merupakan mitra strategis dalam perdamaian dan kemakmuran.
"Stabilitas dan keamanan kawasan Teluk dan Timur Tengah adalah bagian dari kepentingan nasional Indonesia," paparnya Retno.
Untuk diketahui, kemitraan Indonesia dan Negara Teluk terus berkembang, dalam 2 tahun terakhir misalnya, terjadi peningkatan perdagangan Indonesia dan negara teluk sebesar 40 persen dari 8,68 miliar dolar AS pada 2016 menjadi 12,15 miliar dolar AS pada 2018.
Di saat yang sama, total investasi negara Teluk di Indonesia meningkat 26 persen dari 60,3 juta dolar AS pada 2016 menjadi 76,1 juta dolar AS pada 2018.