Pada gilirannya, ketika pemerintahan baru terbentuk, kelompok oligarki ini juga yang mendorong terjadinya politik dagang sapi.
Dengan demikian, apabila Indonesia ingin mendapatkan pemerintah dari proses politik yang sehat, yang bekerja untuk kepentingan rakyat, syarat presidential threshold harus diturunkan ke angka yang memungkinkan figur-figur terbaik ikut dalam kompetisi politik.
Demikian dijelaskan ekonom DR. Rizal Ramli ketika tampil dalam dialog Indonesian Lawyer Club (ILC) di TVOne, Selasa tengah malam (9/7).
“Pembatasan threshold 20 persen membuat capres Indonesia tersandera oleh oligarki politik dan ekonomi. Dukungan partai mesti dibayar dengan ‘dagang sapi’ mentri dan transaksi uang,†ujarnya.
Apabila threshold terutama untuk pemilihan presiden dihapuskan maka rakyat akan memiliki banyak pilihan.
“Banyak calon tidak masalah. Toh pada putaran dua tinggal dua calon. Lalu koalisi terbentuk secara natural, bukan karena uang dan dagang sapi,†demikian Rizal Ramli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.