Menanggapai hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku kecewa dengan hasil tersebut dan mengajak semua Koalisi Adil Makmur dan rakyat Indonesia menjadi oposisi konstruktif.
"Saatnya membangun oposisi kritis dan konstruktif. Untuk pembangunan bangsa berkelanjutan yang efektif perlu dikawal bersama, agar kesalahan-kesalahan periode sebelumnya bisa diperbaiki untuk kemakmuran rakyat," kata Mardani, Jumat (27/6).
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi ini menjelaskan, kompetisi dalam demokrasi ada awal dan akhirnya. Secara konstitusi, keputusan MK telah menyatakan Jokowi-Maruf menang Pemilu 2019, hal ini sesuai dengan keputusan perhitungan KPU.
Menurutnya, terlepas dari ada kekurangan dalam proses dan pelaksanaan pemilu, bangsa ini mesti melangkah ke depan. Dan lima tahun ke depan Jokowi-Maruf mendapat amanah memimpin negeri ini.
"Saatnya kita merapihkan barisan untuk menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif sebagai kekuatan penyeimbang pemerintah. Selama kita istiqomah membela rakyat sama saja kebaikan yang didapat, baik di dalam ataupun di luar pemerintahan," ujar Mardani.
Ditambahkannya, Koalisi Adil Makmur sangat layak diteruskan menjadi kekuatan penyeimbang untuk mengawal agar pembangunan benar-benar ditujukan untuk kepentingan rakyat.
"Kita berharap dan berdoa semoga kedepan bangsa ini memperoleh keberkahan, memuliakan ulama dan mencintai rakyatnya," pungkas Mrdani yang juga wakil ketua Komisi II DPR ini.