"Sudah hampir 500 meninggal. Apakah fondasi pemilu itu berjalan baik, kerangka hukum kita tidak disiapkan dengan baik untuk pemilu borongan ini," kata Direktur Perludem, Titi Anggraini di sela-sela diskusi bertajuk "Kapok Pemilu Serentak?" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).
Selain itu, kata Titi, manajemen dan desain Pemilu 2019 juga mesti dilakukan koreksi. Sebab, beban yang menumpuk di satuan tugas penyelenggara pemilu tidak berjalan.
"Semuanya itu diatur di dalam UU. Jadi yang kami harapkan bukan pemilu borongan, beban unmanageable kerangka hukum, desain pemilu serentak dikoreksi," tegas Titi.
Di tempat yang sama, Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menambahkan, petugas KPPS dinilai kaget dengan beban kerja. Selain itu, minimnya sosilaisasi dan pelatihan petugas KPPS pun menjadi catatan serius.
"Pelatihan KPPS setahu saya kita hanya mendapatkan sosialisasi dua jam. Petugas KPPS, mereka relarif orang baru semua," demikian Ray.
Hadir juga dalam acara tersebut, mantan Anggota KPU Umar Husin, dan peneliti politik dan pemilu Kevin Evans.
BERITA TERKAIT: