Kisah pewayangan itu disampaikan Fadli Zon saat jadi pembicara dikusi di kantor Seknas Prabowo-Sandi Jl. Hos Cokroaminoto No. 92 Menteng, Jakarta Pusat (Selasa (12/2).
"Saya ingin memulai cerita Petruk jadi ratu. Singkat cerita dia menyamar jadi Prabu kantong bolong kemudian dia menjadi raja, tapi begitu prabonnya lepas, dia menjadi Petruk yang sesungguhnya," tutur wakil ketua DPR itu.
Namun demikian, entah siapa tokoh yang dianggap sesuai dengan sosok Petruk yang diceritakan oleh Fadli Zon itu. Bahkan, lanjut dia, Pertuk sudah kembali ke wujud aslinya maka dia akan tetap dianggap Petruk.
"Apapun yang dia lakukan pasti salah. Ngomong pasti salah, mau naik motor juga salah, marah pun salah. Mau mengulang-ulang kata bocor saja mikrofonnya ke mukanya," tutur Fadli.
"Artinya, dia kembali menjadi Petruk," imbuhnya.
Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi itu juga menekankan pentingnya bagi seorang pemimpin tampil apa adanya dan memiliki kapasitas dan kapabilitas.
"Masalahnya adalah kapasitas dan kapabilitas seorang pemimpin," demikian Fadli Zon.
Pembicara lain dalam diskusi itu, budayawan asal Betawi Ridwan Saidi, dai nasional Ustaz Fahmi Salim, dan dosen psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Aad Satria Permadi. Serta juga dihadiri Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, M. Taufik.
[rus]
BERITA TERKAIT: