"Saya rasa ini kita perlu pertimbangkan dengan masak. Karena Yerussalem ini dihuni banyak agama, ada Islam, Kristen dan Yahudi," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/11).
Menurutnya, selain diperlukan pertimbangan matang, pemerintah RI juga belum memiliki hubungan bilateral dengan Israel.
"Kita ketahui Indonesia dengan Israel juga tidak mempunyai hubungan diplomatik," tutur Agus.
Israel yang berseteru dengan Pasletina mengklaim Yerussalem sebagai ibukota negeranya.
Untuk itu, lanjut Agus, wacana tersebut dirasa belum pada tahap serius untuk ditindaklanjuti.
"Kalau Indonesia, saya yakin pasti tidak mungkin sampai membuka kedutaannya di Yerusalem atau di Israel," pungkasnya.
Lebih lanjut, Agus menyarankan pemerintah Indonesia untuk mengikuti putusan Internasional terkait Yerusalem.
"Menurut saya lebih baik kita mengikuti aturan yang ditetapkan PBB, bahwa memang semuanya tidak ada di ibukota Yerusalem tersebut," pungkas politisi Demokrat itu.
[rus]