Peneliti senior dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama mengakui daya ledak kasus RS memang lebih rendah jika dibandingkan dengan isu lain, misalkan isu ekonomi. Namun katanya, kasus RS tetaplah membekas di benak pemilih.
"Kasus Ratna Sarumpaet membekas. Kalau kita lihat 50 persen publik tahu tentang kasus ini," kata Ikrama di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10).
Namun demikian, ditekankannya pengaruh negatif kasus ini bisa saja berhenti terhadap tingkat elektabilitas Prabowo-Sandi. Hal itu tergantung pada sejauh mana proses investigasi yang dilakukan oleh penyidik dari Polda Metro Jaya.
"Saya pikir ketika investigasi ada temuan baru kejutan lain tentu ada dinamika dukungan. Misalnya tidak ada hubungan Ratna Sarumpaet dengan pemenangan Prabowo apalagi khususnya ke Pak Prabowo, tentunya akan menghilangkan sentimen negatif Ratna terhadap Prabowo. Tetapi kalau diketahui kasus Ratna menyeret banyak pihak yang terlibat dalam Ratna tentu ada efek negatif," urainya.
[lov]