Tidak Ada Campur Tangan Istana Di Balik Artikel Asia Sentinel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 18 September 2018, 11:00 WIB
Tidak Ada Campur Tangan Istana Di Balik Artikel <i>Asia Sentinel</i>
Johnny G Platte/Net
rmol news logo . Koalisi Indonesia Kerja membantah tudingan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachlan Nashidik yang menyebut ada tangan Istana di balik artikel yang dimuat Asia Sentinel.

Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, tidak ada keuntungan yang bisa diambil Presiden Joko Widodo dengan mencuatkan kembali kasus Bank Century.

"Apa untungnya sih Istana menggembar-gemborkan itu?" ujar Johnny kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (18/9).

Sebelumnya, Rachland Nashidik mengunggah sebuah foto di akun Twitter pribadinya. Dia mengunggah gambar 17 orang yang sedang berfoto bersama.

Di antara foto itu, Rachland menyebut ada gambar salah satu pendiri Asia Sentinel, Lin Neumann.

"Lin Neumann, berkacamata ketiga di belakang, adalah co-founder Asia Sentinel, blog berbasis di Hongkong yang menyebar kabar bohong tentang SBY dan Partai Demokrat," ujarnya di akun @RachlanNashidik, Selasa (18/9).

Dalam foto itu juga terlihat ada gambar Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Rachland pun mempertanyakan hubungan antara Moeldoko dengan Lin Neumann. Salah satu yang juga dipertanyakannya adalah hubungan antara fitnah Asia Sentinel terhadap SBY dengan foto Moeldoko dan Lin Neumann itu.

"Di foto ini Tuan Neumann berfoto dengan Moeldoko. Apakah Istana terlibat dalam fitnah pada SBY?" tanyanya.

Asia Sentinel sempat memuat artikel berjudul "Indonesia’s SBY Government: Vast Criminal Conspiracy". Artikel itu berisi hasil investigasi pencucian uang dalam jumlah besar di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono (SBY).

Disebutkan telah terjadi pencurian dana sebesar Rp 12 miliar dolar AS atau setara Rp 177 triliun yang dicuci melalui bank-bank internasional. Hal tersebut diambil dari laporan hasil investigasi bersama setebal 488 halaman yang disusun sebagai gugatan Weston Capital International, ke Mahkamah Agung Mauritius beberapa pekan lalu.

Disebutkan bahwa ada konspirasi atau rekayasa saat pemerintah menetapkan Century sebagai bank yang gagal pada tahun 2008. Asia Sentinel juga menyebutkan Bank Century sebagai 'bank SBY' untuk menggambarkan adanya konspirasi seputar pendirian dan kebangkrutan Bank Century. Bank Century disebut menjadi medium penyimpanan dana gelap yang dikuasai Partai Demokrat.

Namun demikian, artikel ini sudah hilang dari laman Asia Sentinel. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA