Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai, diusungnya mantan Panglima TNI sebagai ketua tim pemenangan untuk meredam eskalasi konflik yang terjadi baik di kalangan elite maupun akar rumput.
"Justru itu supaya tidak terjadi ketegangan atau gesekan yang kuat di antara kedua kubu," kata Karyono kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/8).
Hal itu mengingat di kubu Prabowo-Sandi, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso juga digadang-gadang kuat menjadi ketua tim pemenangannya. Sehingga alasan di kubu petahana mengambil mantan Panglima TNI sebagai ketua tim pemenangannya menjadi logis.
"Kalau di antara kedua kubu ada mantan Panglima TNI, dikotominya tidak terlalu signifikan antara sipil-militer," ungkap Karyono.
Apalagi pasangan Jokowi-Ma'ruf keduanya berasal dari kalangan sipil, sangat mungkin butuh sosok berlatar belakang militer dalam tim pemenangannya.
"Mantan Panglima TNI sampai sekarang masih dianggap sebagai orang yang berpengalaman dan mempunyai strategi yang jitu," pungkas Karyono.
[rus]
BERITA TERKAIT: