PertamaSepeda motor yang digunakan itu tidak layak jalan. Sepeda motor sebelum dinaiki di jalan raya harus dilengkapi dengan dokumen kepolisian dan memiliki nomor polisi.
Apa pengemudi sedang menghindari operasi ganjil-genap sehingga harus keluar masuk gang sempit dengan nomor polisi tidak dipasang? Atau saya salah lihat?
KeduaCara berkendaranya medeni. Menggeber sepeda motor berkubikasi besar sampai bisa melompati sekumpulan orang adalah adegan yang berbahaya. Boleh saja pengemudinya pembalap profesional. Tapi itu membayakan pengemudi dan orang-orang yang dilompatinya.
KetigaHebat dan sembrono ternyata beda tipis. Mengesankan dirinya hebat boleh-boleh saja. Tapi tidak harus dengan ugal-ugalan. Sampai-sampai sepeda motornya nyaris njungkel karena ada bajaj yang melintas di mulut gang sempit. Menurut Anda, itu hebat atau sembrono?
KeempatBenarlah hasil riset itu. Kota ini memang kota dengan kemacetan terparah di dunia. Sampai-sampai untuk membuka acara Asian Games pun harus turun dari mobil kenegaraan dan naik sepeda motor. Tapi naik sepeda motor sebenarnya kurang elegan. Akan lebih baik kalau naik helikopter. Lebih dramatik kalau dievakuasi oleh pasukan pengawal bersenjata lengkap dari lokasi kemacetan.
KelimaPara seniman pembuat film mbok yao lebih arif dan bijaksana dalam mempersonifikasi seorang pemimpin. Janganlah simbol pemimpin diberi peran yang ''mboten-mboten''. Saya yakin, masih banyak banyak kisah lain yang bisa menampilkan sosok pemimpin dengan lebih baik.
Di luar film itu, acara pembukaan Asian Games 2018 tadi sungguh spektakuler. Sangat berkelas. Terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah menghadirkan selebrasi yang begitu apiknya.
[***]Joko IntartoPraktisi Media dan Budayawan
BERITA TERKAIT: