Pendiri Alumni 212: Mereka Dipersatukan Mahar Politik Sandiaga Uno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 17 Agustus 2018, 00:15 WIB
Pendiri Alumni 212: Mereka Dipersatukan Mahar Politik Sandiaga Uno
Sandiaga Uno/RMOL
rmol news logo . Partai penantang pemerintah yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN dan PKS dianggap sudah mengingkari amanat pentolan Aksi Bela Islam yaitu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M. Rizieq Shihab.

Pendiri Alumni 212, Faizal Assegaf mengungkapkan, Habib Rizieq pernah menyatakan kalau Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS berkoalisi untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, maka dengan sukarela pihaknya akan mendukung.

"Tapi fakta hari ini mereka tidak bersatu. Mereka cakar-cakaran. Yang satu nuduh Jenderal Kardus, Jenderal Karung dan sebagainya," sesalnya dalam diskusi bertajuk 'Menebak Arah Politik 212' di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (16/8).

Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief menyatakan PKS dan PAN telah menerima masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno untuk menjadi cawapres dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Mereka dipersatukan ketika datang Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno. Mengapa orang-orang yang mengklaim paling islami, pembela ulama, anti Jokowi disatukan oleh uang Rp 500 miliar mahar. Disini kita lihat derajat keagamaan lagi, mereka lebih durhaka dari Firaun. Kalau Karun masih hidup itu dia kaget," ujar Faizal.

Ketua Progres 98 ini pun mempersilakan pihak berwenang untuk mengusut tuntas dugaan pemberian mahar politik itu.

"Apakah ini benar atau salah, silakan diusut. Alfulus (uang) menyatukan elit-elit oposisi," demikian Faizal Assegaf. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA