Sejak kemarin pagi sampai dinihari tadi, rumah Prabowo di kawasan Kertanegara, Kebayoran Baru tampak sibuk. Dari pagi sampai malam, Ketua Umum Gerindra ini terus "dikawal" sejumlah petinggi partainya. Di antaranya Waketum Gerindra Fadli Zon dan Sekjen Ahmad Muzani.
Siangnya, Prabowo sempat keluar rumah sebentar. Tujuannya, menemui Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufrie. Pertemuan yang semula direncanakan di kantor DPP PKS itu akhirnya berpindah tempat ke kediaman Salim di kawasan Pejaten, Pasar Minggu. Pukul 15.20 WIB mobil berwarna putih yang ditumpangi Prabowo tampak keluar dari kompleks perumahan Salim.
Setelah kembali ke Kertanegara, Prabowo juga kedatangan banyak tamu. Salah satunya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang tiba pukul 16.50 WIB. Sekitar 20 menit kemudian, Amien keluar tanpa mengucapkan sepatah kata.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, kemarin memang hari sibuk bagi Prabowo dan partai-partai koalisinya. Sebab, semalam mereka menargetkan finalisasi nama cawapres. "Paling tidak besok pagi (pagi ini) bisa diumumkan ke masyarakat. Kita lihat nanti pengumumannya," ungkapnya
Menurut Muzani kemarin sore, dua nama terkuat adalah Salim Segaf dan AHY. Sementara Ustadz Abdul Somad yang juga direkomendasikan Ijtimak Ulama GNPF bersama Salim, perlahan mulai "dilupakan". Ini karena Somad kembali menegaskan akan tetap berada di jalur dakwah.
Sebenarnya, Prabowo sudah berusaha keras bertemu Somad. Namun hingga kemarin hal itu belum terwujud. "Pak Amien juga membantu tapi juga belum bertemu," ungkap Muzani.
Nah, usai bertemu Salim Segaf, Prabowo memutuskan tidak akan menggandeng Ketua Majelis Syuro PKS itu sebagai cawapres. PKS, kata Muzani, sudah legowo jika Salim tak dipilih mendampingi Prabowo.
Sebagai kompensasi jika Salim tak dipilih, PKS ditawari jatah menteri. "Ya, kalau
power sharing kabinet," tuturnya tanpa menyebut jumlah.
Jika Somad dan Salim sudah "dikesampingkan", maka calon terkuat adalah AHY. Tetapi, jelang malam, nama Sandiaga Uno tiba-tiba muncul. Hal ini menguat ketika Wagub Jakarta itu menyambangi rumah Prabowo pada pukul 20.45 WIB. Sandiaga datang menggunakan mobil Toyota Land Cruiser Hitam bernomor polisi B 1609 RFO turun di depan pintu rumah Prabowo.
Sandi yang mengenakan kemeja biru polos lengan panjang hanya melambaikan tangan seraya bergegas masuk ke dalam rumah.
Dikonfirmasi soal ini, Muzani mengakuinya. "Sampai dengan tadi ada dua nama, pagi, pak AHY dengan Pak Sandi ya kemudian nama itu dikonsultasikan dengan partai-partai koalisi PKS, PAN dan tentu saja Demokrat. Jadi dikonsultasikan dari pagi sampai malam ini dikonsultasikan, hasilnya ya malam ini mau kita putuskan," ungkapnya.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria juga membenarkan Sandi calon kuat cawapres Prabowo. Riza menyebut, Sandi muncul sebagai alternatif di antara kengototan PAN, PKS dan Demokrat yang masing-masing ingin memajukan jagoannya. "Alternatifnya dipilih di luar tiga partai ini," bebernya. "Posisi Sandi posisi yang terbaik dalam suasana sekarang yang bisa diterima semua kelompok."
Tetapi, kabar miring muncul. Politisi Demokrat Andi Arief menyebut, Sandi dijadikan cawapres oleh Prabowo setelah membayar PAN dan PKS. Saking kesalnya, Andi Arief sampai menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.
"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," sindir Andi lewat akun twitter @AndiArief_.
Dikonfirmasi, Andi membenarkan itu adalah cuitannya. Menurut dia, Sandi menyawer PAN dan PKS dengan mahar masing-masing Rp 500 miliar. Total Rp 1 triliun. "Hanya Sandi uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 M menjadi pilihannya untuk cawapres," tegasnya.
Andi juga menuding Prabowo dan Sandi terlibat 'pengaturan skor' melawan Jokowi. Menurut Andi, operasi pertama adalah untuk menjadikan Jokowi calon tunggal. Jika tidak berhasil maka operasi selanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo. "Kalau sepakbola namanya pengaturan skor," tuding Andi.
Sikap itu, ditegaskan Andi tak cocok dengan Demokrat. Partai besutan SBY itu disebut Andi siap "cabut" dari koalisi Gerindra cs. "Besar kemungkinan kami akan tinggalkan koalisi kardus ini. Lebih baik kami konsentrasi pada pencalegan ketimbang masuk lumpur politik PAN, PKS dan Gerindra," imbuh eks aktivis ini. "Ini bukan DNA kami."
SBY sendiri menggelar pertemuan khusus di kediamannya semalam. Hadir sejumlah pengurus partai bintang mercy. Di antaranya Sekjen Hinca Panjaitan, Ketua DPP Demokrat Imelda Sari, Wakil Ketua KPP Boyke Novrizon, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean dan beberapa pengurus lainnya. Hadir pula eks Ketum PAN yang juga besan SBY, Hatta Rajasa.
Hatta datang ke kediaman SBY pukul 22.08 WIB. Tak ada komentar darinya. Soalnya, mobil yang ditumpanginya langsung masuk ke dalam halaman rumah SBY.
Menurut Andi, Demokrat menolak kedatangan Prabowo ke Kuningan. "Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus!" ejek Andi lagi.
Ketika Hatta merapat ke SBY, sejumlah elit PAN merapat ke kediaman Prabowo. Yang datang pertama adalah Amien Rais. Amien yang sudah menyambangi Prabowo pada sore hari kembali datang ke Kertanegara pukul 22.00 WIB. Tak lama, menyusul Waketum PAN Hanafi Rais. Pukul 22.35 WIB, Ketum PAN Zulkifli Hasan yang datang ke sana.
Zulkifli yang keluar pukul 23.30 WIB mengakui, pembahasan soal cawapres berlangsung dinamis. Wartawan buru-buru mengonfirmasi soal isu yang dihembuskan Andi Arief: Demokrat dan koalisi Prabowo cerai. Apa jawab Zul? "Bukan cerai, nggak cerai, tapi dinamis," jawab Ketua MPR itu, diplomatis.
Zulkifli sendiri membantah tudingan Andi Arief. "Nggak usah dibahaslah. Itu boleh dikatakan sampahlah. Hoaks," seloroh Zul.
Hingga berita ini selesai ditulis, Prabowo belum memutuskan nama cawapresnya. "Belum final, malam ini belum ada nama yang kita sebut sebagai wakil presiden Pak Prabowo," ujar Muzani, dini hari tadi.
Muzani mengakui, ada komunikasi yang terputus dengan Demokrat. Sehingga ada pemahaman yang lompat dalam proses ini. "Sehingga terjadi distorsi informasi," imbuhnya. "Saya kira dalam Perjuangan selalu saja ada distorsi," imbuhnya.
Namun Muzani menegaskan, tidak ada perang antara Prabowo dengan SBY. Karena itu, keduanya akan bertemu di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta. Keduanya akan membicarakan kelanjutan dari koalisi yang telah dirintis selama ini. "Enggak ada perang, enggak ada yang perlu diperdamaikan, biasa," tegasnya.
Pertemuan Prabowo-SBY dianggap penting bagi kelanjutan koalisi ini agar bisa berhasil. "Karena besok malam kita tunggu wakil presidennya Pak Prabowo akan segera kita umumkan," ungkap Muzani. ***
BERITA TERKAIT: