Halal Bihalal Aktivis, Duet Prabowo-RR Paling Banyak Dibicarakan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 14 Juli 2018, 23:35 WIB
Halal Bihalal Aktivis, Duet Prabowo-RR Paling Banyak Dibicarakan
Foto: RMOL
rmol news logo Halal bihalal anggota WAG Peduli Negara-1 yang digelar di Hotel Ibis Budget, Jalan Menteng, Jakarta, Pusat, Sabtu siang (14/5) dihadiri banyak aktivis dan tokoh pergerakan senior.

WAG PN-1 dapat dikatakan sebagai forum aktivis di jejaring media sosial, dalam hal ini yang menggunakan platform Whatsapp, yang paling aktif dan seru. Jumlah anggotanya sebanyak 254 orang yang terdiri dari aktivis dan tokoh pergerakan dengan berbagai latar belakangan kelompok dan organisasi.

Sejak awal berdiri, WAG yang dikelola mantan anggota DPR RI Hatta M. Talliwang ini kerap bersuara kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan kabinetnya.

Halal bihalal diisi dengan diskusi bertema “Indonesia di Ambang Krisis Ekonomi?”.

Diskusi menghadirkan dua pembicara. Pertama, ekonom senior DR. Rizal Ramli, dan kedua, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta yang mewakili kubu pemerintah.

Selain keduanya, ada tiga penanggap yang juga aktivis WAG PN-1, yakni Ichsanuddin Noorsy, Salamuddin Daeng dan Djoko Edhie Abdurrahman.

Adapun moderator dalam diskusi itu adalah Syahganda Nainggolan yang baru-baru ini mendirikan kelompok taktis Poros Rakyat.

Anggota DPR dari Partai Golkar Misbakhun terlihat hadir dalam diskusi. Begitu juga mantan menteri era Soeharto, Fahmi Idris, dan mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang baru-baru ini diangkat Jokowi menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban.

Pembicaraan seputar berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia di sektor ekonomi pada akhirnya juga menyentuh pertanyaan penting: siapa tokoh yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk membenahi persoalan ekonomi?

Sebenarnya sebelum diskusi dimulai sudah ada semacam gambaran umum di kalangan peserta bahwa salah seorang pembicara, Rizal Ramli, memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk maju dalam pilpres 2019 mendatang.

Persoalan satu-satunya yang dimiliki Rizal Ramli adalah: sampai kini belum ada partai politik yang menyatakan berkenan memberikan dukungan.

Terlepas dari itu, di dalam ruang diskusi sejumlah pihak yang angkat bicara tidak sungkan-sungkan mendorong agar Rizal Ramli berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Duet ini dinilai punya kemampuan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Juga memiliki peluang yang tidak kecil untuk bertanding dengan petahana.

Mantan menteri era Soeharto, Fahmi Idris, misalnya, mengatakan bahwa dirinya pernah menyarankan agar RR bergandengan dengan Prabowo. Belakangan ini, dia pun mendengar sudah lebih banyak analisa yang menyatakan hal serupa.

Sang moderator, Syahganda, bahkan sudah lebih maju. Baru-baru ini dia dan sejumlah temannya membentuk kelompok taktis Poros Rakyat yang agenda tunggalnya adalah mengajukan nama Rizal Ramli untuk dipasangkan dengan Prabowo.

Rizal Ramli agaknya belum mau bicara banyak merespon dukungan agar berpasangan dengan Prabowo itu. Dia masih sebatas membicarakan pandangan-pandangannya mengenai sebab kekacauan situasi ekonomi saat ini dan berbagai skenario jalan keluar.

Rizal tidak sungkan mengatakan dirinya punya keinginan mencalonkan diri sebagai presiden.  Dia juga menyampaikan hal-hal yang akan dilakukannya bila mendapat kesempatan memperbaiki kondisi negara. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA