Begitu kata Pengamat Politik Gun Gun Hermanto terkait polemik perang tagar
#2019GantiPresiden dan
#2019TetapJokwi.
Menurut Gun Gun, hal ini lumrah dan wajar. Adanya gerakan tagar merupakan ekspresi simbolik dari referensi pilihan yang ada di masing-masing orang.
"Cyber demokrasi ini memang salah satu penandanya adalah ekspresi kebebasan berpendapat. Tentu juga kebebasan untuk punya pilihan-pilihan politik sesuai dengan preferensi pilihan yang masing-masing," kata dia saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5).
Lebih lanjut Gun gun berpandangan, dengan adanya perang tagar ini justru menggairahkan partisipsi masyarakat.
"Kalau saya lihat dalam konteks demokrasi sebenarnya bukan hal yang negatif tetapi merupakan hal yang positif," pungkasnya.
[nes]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.