Sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah ikut memberi pengaruh berdirinya Partai Golkar.
Airlangga menjelaskan sebelum Golongan Karya menjadi partai, Golkar bernama Sekretariat Bersama (Sekber). Lahirnya Sekber diinisiasi tokoh-tokoh dari kalangan Muhammadiyah.
"Karena itu sampai hari ini hubungan Golkar-Muhammadiyah mulai dari kader hingga pengurus banyak dari Muhammadiyah," ujar Airlangga seusai pertemuan tertutup dengan PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/4).
Selain soal kader, program PP Muhammadiyah juga sejalan dengan program pemerintah yang didorong oleh Presiden Jokowi yakni pengembangan SDM.
Sebagai partai pendukung pemerintah, Golkar pastinya ikut mendorong program yang digagas PP Muhammadiyah.
"Ini merupakan perjuangan PP Muhammadiyah bersama Golkar bagaimana memperkuat pendidikan," imbuhnya.
Airlangga menambahkan, nantinya baik program Muhammdiyah maupun Golkar akan disinkronisasi. Terutama dalam kebijakan publik di DPR. Termasuk juga mensinkronisasi kerjasama vokasi khusus di perindistrian dengan Muhammadiyah.
Sebelumnya pengurus DPP Partai Golkar mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir bersama Wakil Ketua Umum Busro Muqqodas. Adapaun pengurus partai yang ikut dalam pertemuan tersebut Ace Hasan Sadzily, Rizal Malaranggeng, Happy Bone Zulkarnain dan Lodewijk Freidrich Paulus.
[nes]
BERITA TERKAIT: