"Yang mau Habib (Rizieq Shihab) pulang itu kita (alumni 212). Karena pemimpin itu harus ada di antara kita, sementara situasi untuk keputusan politik begitu banyak hari ini," kata Eggi dalam jumpa pers Persaudaraan Alumni 212, di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1).
Keputusan politik yang dimaksud adalah terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 yang dilangsungkan di 171 kabupaten/kota dan provinsi, sehingga dengan pulangnya Rizieq Shihab diharapkan mampu untuk kembali mensolidkan suara umat Islam.
"Kita adalah pemilik hak suara sebagai komunitas umat Islam, masa kita dipimpin oleh orang-orang enggak benar," ujar Eggi.
Baca:
21 Februari 2018, Rizieq Shihab Bakal Pulang Ke IndonesiaPulangnya Rizieq Shihab, lanjut Eggi, diharapkan mampu untuk menghimbau agar umat Islam tidak memilih pimimpin yang diusung oleh partai yang mendukung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama.
"Kita sudah jelas sekali, partai-partaii yang dulu pendukung penista agama atau dukung Ahok, jangan dipilih. Itu amanahnya Habib tegas, sekarang saya sampaikan," beber Eggi yang pernah bertemu Rizieq Shihab di Arab Saudi.
Menurut Eggi, umat Islam merupakan salah satu pemilik suara mayoritas, oleh sebab itu, perlunya Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air dikarenakan suara dan himbauannya didengar oleh umat.
"Jadi kita perlu Habib yang didengar suaranya oleh seluruh komunitas umat Islam. Setidaknya sudah dibuktikan oleh 7,4 juta orang dengar (aksi 212), itu yang baru terkoordiansi, bagi yang diplosok-pelosok desa yang tidak bisa datang, kan perlu ada Habib disini," harap Eggi.
Ditambah lagi saat ini, peta koalisi 212 yang permanen secara nasional di semua daerah sebagaimaa harapan ulama dan umat Islam gagal dibentuk karena beberapa kendala.
[rus]
BERITA TERKAIT: