Kedatangan Presiden dan Ibu Negara disambut oleh Presiden Republik Islam Pakistan, Mamnoon Hussain, bersama istrinya; Menteri Energi Federal Pakistan, Awais Laghari; Duta Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem; serta Atase Pertahanan Republik Indonesia di Islamabad, Putut Witjaksono.
Selama di Pakistan, Jokowi beserta rombongan menginap di Hotel Serena, Islamabad. Beberapa agenda yang akan dilaksanakan oleh Jokowi adalah pertemuan dengan masyarakat Indonesia (WNI) di Pakistan, pertemuan dengan parlemen, dan pertemuan bilateral terkait peningkatan kerja sama ekonomi.
Seperti diberitakan situs resmi Setkab, Jokowi menjelaskan tujuan kunjungannya ke negara-negara di kawasan Asia Selatan tidak lepas dari predikat Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia yang memberi keseimbangan. Saat ini, Indonesia sudah sangat dekat dengan beberapa negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait.
"Kita juga ingin lebih dekat lagi dengan Pakistan, Bangladesh, karena ini merupakan sebuah kekuatan politik negara kita," kata Presiden Jokowi saat bertemu WNI di Shamandan Hall, Hotel Serena, Islamabad, Jumat sore.
Kepada WNI di Pakistan juga Jokowi mengakui bahwa pemerintahannya masih fokus pada pembangunan infrastruktur yang sudah tertinggal dari negara tetangga. Namun, setelah hal itu selesai, pemerintah akan fokus pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Pertemuan tersebut dihadiri 300 WNI, yang terdiri dari 80 orang dari keluarga staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad, 33 WNI di Rawalpindi, 86 WNI di Lahore, dan 101 mahasiswa Indonesia.
Para pejabat negara yang mendampingi Jokowi di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution; Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita; dan Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki.
[ald]
BERITA TERKAIT: