Hasto juga mampu mengoperasionalkan gagasan tersebut secara nyata dalam bentuk program-program dan menampilkan wajah kepartaian yang merakyat dan berkeadaban.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait. Pernyataan Maruarar ini untuk membela Hasto dari serangan Wasekjen DPP Demokrat Rachland Nasidik, yang menyebut Hasto kekanak-kanakan dan reaksioner, dengan menyebut bahwa PDIP berbeda dengan partai lain yang suka mengeluh saat mendapat intervensi.
"Bahwa PDI Perjuangan mengalami intervensi ketika zaman Orba hingga perstiwa 27 Juli 1996, itu bukan reaksioner. Itu fakta dan semua orang juga tahu. Dan PDI Perjuangan selalu berada di garis ideologi Pancasila dengan penuh keyakinan," tegas Maruarar, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/1).
Maruarar menegaskan bahwa Hasto merupakan jurubicara partai yang baik. Buktinya, dari beragai survei, elektabilitas PDI Perjuangan selalu teratas dibandingkan dengan partai lain.
Maruarar menjelaskan, survei CSIS pada November 2017, elektabilitas PDIP 26,5 persen, sementara elektabiltas Demokrat 13,7 persen. Survei Indobarometer pada awal Desember 2017, elektabilitas PDIP 30,2 persen, sementara Demokrat hanya 7,7 persen. Survei PolMark pada pertengahan Desember 2017, elektabilitas PDIP 25,7 persen, sementara Demokrat 5,2 persen. Terakhir, survei SMRC pada Januari 2018, elektabilitas PDIP 21,4 persen, sementara Demokrat 5,4 persen.
"Ini membuktikan bahwa Sekjen PDI Perjuangan mampu berkomunikasi dengan rakyat, dan merupakan jurubicara partai baik," tegas Maruarar.
[rus]
BERITA TERKAIT: