"Saya melihatnya memang Panglima ini menjalankan politik negara. Dia berbicara bagaimana menjaga kedaulatan dan itu bagian dari tanggung jawabnya sebagai prajurit," kata Nasir dalam diskusi polemik dengan tema 'politik bukan panglima' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10).
Misalnya, pada saat aksi besar 212, perbedaan sikap Panglima TNI di tengah stigma aksi merupakan upaya kudeta terhadap pemerintah, justru Panglima menyatakan bahwa umat Islam adalah umat yang cinta damai dan jauh dari hal yang dituduhkan, dan Panglima sangat tersinggung kalau aksi tersebut dikaitkan dengan upaya kudeta
"Ketika banyak elit mengatakan kalau aksi itu upaya kudeta, Panglima membantahnya dengan keras kalau umat Islam cinta damai," tukas Nasir.
Pada peringatan HUT TNI 2017 di Cilegon, Banten, Kamis (5/10), Presiden Jokowi menegaskan bahwa politik TNI adalah loyalitas kepada bangsa dan negara.
"Itu berarti kesetiaan memperjuangkan kepentingan rakyat, kesetiaan menjaga persatuan dan kesatuam NKRI dan kesetiaan kepada pemerintahan yang sah," ujar Jokowi.
[rus]
BERITA TERKAIT: