Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tayang Perdana, Perjuangan Nyai Ahmad Dahlan Sungguh Luar Biasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 24 Agustus 2017, 20:38 WIB
Tayang Perdana, Perjuangan Nyai Ahmad Dahlan Sungguh Luar Biasa
Tika Bravani pemeran Nyai Ahmad Dahlan
rmol news logo Kader, aktivis, pengurus, dan warga serta simpatisan Muhammadiyah pada umumnya di berbagai daerah menyambangi bioskop di daerah mereka masing-masing (Kamis, 24/8).

Mereka menggelar nonton bersama alias nobar film Nyai Ahmad Dahlan yang tayang perdana secara serentak di seluruh Indonesia hari ini.
 
Film ini mengangkat kisah dan perjuangan hidup istri pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan yang bernama lengkap Siti Walidah (1872-1946) tersebut.

Film produksi IRAS FILM ini dibintangi Tika Bravani sebagai Nyai Ahmad Dahlan, David Chalik sebagai KH Ahmad Dahlan dan sejumlah pemeran lainnya. Yakni Cok Simbara, Della Puspita, Rara Nawangsih, Egi Fedly, Malvino Fajaro, Inne Azri dan Olla Ata Adonara sebagai sutradara.

Yang menarik, aktivis Muhammadiyah juga ikut membintangi. Seperti Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Kyai Fakhrudin, serta Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini, menjadi Muniyah.

Para warga Muhammadiyah yang menonton film tersebut semakin kagum atas perjuangan Nyai Ahmad Dahlan, yang juga Pahlawan Nasional tersebut.

Ibu Maesaroh, guru di Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta, misalnya. Dia mengungkapkan film tersebut menunjukkan bagaimana peran Nyai Ahmad Dahlan sebagai sebagai seorang istri yang taat, ibu dari lima anak, dan juga pendidik bagi anak dan kaum perempuan waktu itu.

Tak hanya itu, bagi pengurus Aisyiyah Yogyakarta ini, ada sisi lain yang luar biasa dari sosok Nyai Ahmad Dahlan. Yaitu, beliau juga seorang pengusaha batik.

"Dimana para karyawannya setelah bekerja, sore harinya harus belajar mengaji. Juga para kolega bisnisnya pun ikut mengaji. Itu sangat luar biasa penggerak bukan hanya untuk suami dan keluarga, tapi di semua lini, seperti istri nabi Siti Khodijah," katanya usai menonton di Empire Cinema Yogyakarta.

"Hidup mereka untuk dakwah murni. Mereka tidak digaji, tapi mereka menggaji, membantu perjuangan suami lahir, bathin dan harta. Kekayaan mereka untuk umat, yang sampai sekarang kita masih merasakan maju dan berkahnya Muhammadiyah untuk NKRI, keluarga dan nyawa taruhannya," sambung Ibu Maesaroh, yang juga seorang pengusaha ini.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA