Koordinator Ikatan Pemuda Peduli Lingkungan dan Geografi, Yusuf Aryadi menyayangkan pejabat baru di perusahan tambah plat merah itu terpilih bukan dari dunia pertambangan.
Beber Yusuf, kabar yang diterimanya pejabat baru Antam adalah titipan para elit politik.
"Saya sangat yakin pasti ada agenda terselubung," kata dia seperti dimuat
RMOLJakarta.Com, Minggu (7/5).
Meski begitu, Yusuf enggan menjelaskan secara detail agenda terselubung dimaksudnya.
Menurut dia, saat ini penjualan Antam tengah mengalami kenaikan. Terlebih, ada ancang-ancang untuk ekspor nikel tambang.
"Sudah dipastikan penjualan itu semakin membawa keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan dan juga negara," jelasnya.
Yusuf pun mewanti-wanti, apabila para pejabat baru di Antam ini benar-benar titipan para elit politik maka sangat dipastikan keuntungan yang meningkat tidak membawa dampak bagi ekonomi Indonesia.
"Padahal saat ini Bapak Joko Widodo sedang menggembar-gemborkan pembangun infrastruktur sampai daerah. Mungkin akan masuk pada kantong-kantong elit partai politik penguasa, atau bisa jadi tabungan untuk menuju 2019," imbuhnya.
Diketahui, dalam RUPST PT Antam, pemegang saham memutuskan memberhentikan Tedy Badrujaman sebagai direktur utama. Dia digantikan Arie Prabowo Ariotedjo, yang sebelumnya merupakan Direktur Niaga PT Bukit Asam (Persero).
Berikut Susunan direksi baru Antam;
1. Direktur Utama: Arie Prabowo Ariotedjo
2. Direktur Keuangan: Dimas Wikan Pramudhito
3. Direktur Pengembangan: Sutrisno S. Tatetdagat
4. Direktur Pemasaran: Tatang Hendra
5. Direktur Operasi: Hari Widjajanto
6. Direktur Human Capital dan CSR: Johan NB Nababan
Susunan komisaris baru Antam;
1. Komisaris Utama: Fachrul Razi
2. Komisaris: Bambang Gatot Ariyono
3. Komisaris: Zaelani
4. Komisaris: Robert A. Simanjuntak
5. Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri
6. Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono.
[wid]
BERITA TERKAIT: