Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gerindra: Jangan Sampai Nasib ECW Neloe Terulang Pada Dahlan Iskan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 18 April 2017, 23:33 WIB
Gerindra: Jangan Sampai Nasib ECW Neloe Terulang Pada Dahlan Iskan
Dahlan Iskan/Net
rmol news logo Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Puyuono mengaku tak yakin mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan terlibat dalam kasus korupsi penjualan aset negara yang dikelola PT Panca Wira Usaha (PWU).

Hal ini mengingat selama menjadi Direktur Umum Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu, Dahlan sama sekali tidak mengambil uang gaji sepeserpun.

"Dalam persidangan yang saya baca, tidak ada satu sen pun dana yang mengalir pada dirinya atau perusahaannya," tegasnya dalam diskusi sekaligus dukungan moral untuk Dahlan Iskan bertajuk 'Tumpeng Cinta untuk Dahlan' di Resto Tjikinii Lima, Cikini, Jakarta Pusat (Selasa, 18/4).

Sebaliknya, menurut dia, yang dilakukan Dahlan merupakan hal yang baik. Meski saat itu merugi, namun dia meyakini beberapa waktu ke depan PT PWU justru akan mendapatkan keuntungan yang berlimpah akibat langkah berani yang diambil Dahlan.

"Contoh, dilelang 16 Juni tahun 2003 tapi tanggal 3 Juli 2003 sudah dibayar. Why not kalau memang harganya pas tidak ada masalah ya. Inilah yang sebenarnya selama ini di ranah hukum, menjadi sebuah kegagalan atau memperlambat kecepatan BUMD atau BUMN bagi setiap top eksekutifnya untuk mengambil keputusan. Kalau keputusannya nanti rugi, dianggap korupsi. Nah kalau sekarang untung mau dianggap apa. Hadiahnya apa," ujarnya.

Kasus Dahlan dikatakannya sangat mirip dengan kasus mantan Dirut Bank Mandiri Eduardus Cornelis William Neloe ketika itu dianggap merugikan negara sebesar Rp 160 miliar. Namun pada akhirnya, setelah ECW Neloe meninggal, apa yang dilakukannya dengan mengucurkan dana ke sejumlah debitor justru membuahkan hasil.

"Tapi kan sekarang ini apa yang dilakukan oleh Pak ECW Neloe menguntungkan Bank Mandiri. Tapi apa, dia harus dihukum selama sepuluh tahun. Almarhum mengalami hukuman, kebijakan yang diambil olehnya ternyata diakhir menguntungkan Bank Mandiri. Tapi apa, nama sudah cacat, dihukum 10 tahun. Itu juga kriminalisasi dan politisasi," sesalnya.

Karenanya, dia berharap agar apa yang menimpa ECW Neloe tidak terjadi kepada Dahlan Iskan. Hakim harus jeli melihat kasus tersebut.

"Nanti kalau PT PWU untung terus bagaimana Pak Dahlan yang sudah dikriminalisasi," imbuh ketua umum Forum Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu.

Terlebih, Dahlan Iskan adalah sosok yang sangat jujur dan rendah hati yang selama menjadi pejabat telah memecah formalitas birokrasi.

"Pak Dahlan memecah formalitas birokrasi pemerintahan. Seorang Joko Widodo itu sebenarnya merupakan followernya Pak Dahlan Iskan mulai dari tampilan pakaiannya dia pakai sepatu kets, baju putih, kalau kita lihat kan itu diikuti oleh Pak Joko Widodo," tukasnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA