"Itu saya kira merupakan cita-cita kita semua. Khususnya yang terumus dalam Pancasila sila kelima dan harapan-harapan itu bisa kita kaitkan dengan sila lainnya,' papar Uskup Suharyo dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu (16/4).
Terkait sila pertama pancasila, menurut Uskup Suharyo, gubernur Jakarta terpilih harus bisa menjaga keragaman beragama dalam masyarakat dan memberikan hak yang sama kepada setiap umat beragama.
"Seringkali umat Kristiani jika ingin membangun tempat ibadah izinnya membutuhkan waktu hingga 15 tahun. Karena rupa-rupanya pemerintah kurang berani dalam memberikan hak warga negara," tambahnya.
Uskup Suharyo menambahkan, tidak mudah bagi pemerintah untuk bisa merumuskan keadilan. Namun, paling tidak, kata dia, pemerintah harus mampu mengusahakan hal-hal dasar yang paling penting, khususnya bagi masyarakat lapisan paling bawah.
"Hal itu yang sesuai dengan sila ke-2," katanya.
Suku-suku di Indonesia banyak berada di Jakarta. Alangkah bagusnya, kata dia, Jakarta mampu menjadi cerminan Indonesia tentang persaudaraan, komunikasi, maupun dialog.
'Dan yang keempat, saya selalu bicara mufakat. Saya yakin, mufakat salah satu nilai yang amat penting yang muncul dari budaya negara kita. Namun sekarang praktisi lah karena semua ingin mayoritas. Padahal mayoritas bisa jadi tirani," jelasnya.
Baginya, musyawarah mufakat merupakan jalan yang sangat bagus ketika tirani mayoritas dicegah. Meski begitu ia juga menyadari tirani minoritas bisa saja terjadi.
'Saya hanya berharap siapapun yang menang dalam Pilkada ini, perhatikanlah nilai-nilai Pancasila dengan segala macam pemahamannya yang baik dan benar," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: