Demikian disampaikan politisi PDI Perjuangan yang juga Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirat saat membuka pameran tunggal karya Triyadi Guntur Wiratmo di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin malam (10/4). Pameran tunggal ini "Between The Line."
Maruarar mengapresi hasil karya lukis Triyadi Guntur Wiratmo. Dia pun berharap karya-karyanya mampu menyampaikan sejarah yang benar melalui lukisan.
"Karya lukisan ini berdasarkan riset dan data. Semoga lukisan ini dapat menyampaikan sejarah dengan benar," harapnya.
Ara pun mengajak semua pihak, termasuk pemerintah untuk mendukung dan mensupport perupa-perupa muda yang memiliki potensi. Sehingga karya-karya anak bangsa ini bisa terus mengalir dan akan memperkaya khasanah seni di Indonesia.
"Mari kita bergotong royong. Terimakasih kepada Galeri Nasional Indonesia yang telah memberikan tempat kepada seniman muda kita ini,†demikian Ara.
Setelah membuka pameran Maruarar diajak untuk melihat-lihat karya Triyadi Guntur Wiratmo. Di setiap lukisan yang dia lihat, Ara membuka ruang diskusi. Misalnya tentang lukisan Kartini.
Triyadi menjelakan bahwa lukisan Kartini tersebut menggambarkan tentang Kesadaran adalah matahari. Kemerdekaan bangsa ini dapat diraih karena adanya kesadaran untuk merdeka.
Selain itu, Melihat lukisan Bung Karno yang melintas memandang perusahaan-perusahaan multi nasional. Baginya sosok Bung Karno adalah sosok yang melawan keras kapitalisme dan melawan adanya pengerukan sumber daya alam Idnonesia, yang dia gambarkan dalam bentuk freeport di Papua.
Perlu diketahui pameran tunggal ini merupakan kerjasama antara Galeri Nasional Indonesia dan Rachel Gallery dengan kurator Rizki A Zaelani. Pameran tunggal ini akan digelar pada tanggal 11-23 April 2017 di Galeri Nasional Indonesia di jalan Merdeka Timur no. 14 Jakarta Pusat.
[ian]
BERITA TERKAIT: