Kemenangan tersebut dipotret lewat hitung cepat atau
quick count Pilkada Jakarta, Rabu kemarin (15/2).
Pengamat politik senior, AS Hikam mengatakan, kemenangan Ahok-Djarot membuktikan isu SARA (Suku Ras Agama dan Antargolongan) sudah tidak laku lagi.
"Keberhasilan paslon Badja (Basuki-Djarot) menang dalam putaran satu Pilkada DKI adalah indikator bahwa isu SARA ditolak oleh pemilih rasional di masyarakat kita," kata AS Hikam seperti dikutip dalaman laman facebooknya, Kamis (16/2).
Diketahui, saat ini Ahok sedang menjalani proses persidangan dan sudah duduk di kursi terdakwa dalam kasus penodaan agama.
Berikut hasil
quick count empat lembaga survei pada Pilkada Jakarta:
Lingkaran Survei Indonesia (LSI): Agus-Sylvi 16,9 persen, Ahok-Djarot 43,2 persen, dan Anies-Sandi 39,9 persen. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC): Agus-Sylvi 16,7 persen, Ahok-Djarot 43,1 persen, dan Anies-Sandi 40,2 persen.
Cyrus Network: Agus-Sylvi 11 persen, Ahok-Djarot 43,9 persen, dan Anies-Sandi 39,2 persen. PolMark Indonesia: Agus-Sylvi 19,1 persen, Ahok-Djarot 41,2 persen, dan Anies-Sandi 39,7 persen.
[rus]
BERITA TERKAIT: