Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemecatan Dirut Pertamina Kasar Dan Tidak Beretika

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/salamuddin-daeng-5'>SALAMUDDIN DAENG</a>
OLEH: SALAMUDDIN DAENG
  • Kamis, 09 Februari 2017, 06:26 WIB
Pemecatan Dirut Pertamina Kasar Dan Tidak Beretika
Salamuddin Daeng/Net
DALAM kemelut politik yang melanda Indonesia sekarang ini , ada hal perlu kita waspadai yakni pihak pihak yang hendak mengambil keuntungan pribadi dan kelompok dengan memanfaatkan lepasnya perhatian publik atas masalah masalah diluar pilkada DKI.

Dalam contoh kasus Pemecatan Dwi Sucipto, direktur utama Pertamina, ditengarai sebagai upaya salah satu kubu dalam pemerintahan Jokowi untuk menempati posisi strategis itu.

Pemecatan Dirut Pertamina nyaris sama- sekali tidak ada sebab musababnya. Dipecat begitu saja, tanpa ada penjelasan yang prinsip dan bahkan terkesan tidak ada penghargaan sama sekali terhadap apa yang telah dilakukan Dwi Sucipto bagi Pertamina.

Dalam suasana kemelut politik nasional sekarang ini menjadi kesempatan bagi kubu-kubu dalam pemerintahan Jokowi untuk merebut jabatan-jabatan strategis dan melepaskan diri dari kontrol publik.

Perebutan jabatan ini tentu akan dimaknai masyarakat dalam rangka mengamankan proyek proyek mereka di  Pertamina. Ini tindakan yang licin dan pengecut.

Sebagaimana kita ketahui berdasarkan informasi dari dekom Pertamina yang telah menyampaikan secara terbuka di media bahwa sekarang BUMN terbesar di Tanah air ini tengah merancang mega proyek senilai Rp 700 triliun yang merupakan mega projek terbesar dalam era pemerintahan presiden Jokowi setelah proyek listrik 35 ribu megawatt.

Untuk menyukseskan mega proyek tersebut maka di Pertamina dipersiapkan secara khusus  satu direktur untuk menangani mega projek yang menggiurkan itu yakni direktur mega proyek. Ini adalah lahan besar!

Pemecatan Direktur utama Pertamina,Dwi sucipto , tampak jelas sebagai upaya menggolkan mega proyek salah satu kubu dalam pemerintahan Jokowi yang menempatkan orang mereka dalam Pertamina. Bagi saya apapun kepentingannya pemecatan tanpa basa basi, tanpa ada kesalahan, merupakan sesuatu yang tidak beretika sama sekali, alias suatu sikap sok Kuoso.

Karena itu kita meminta agar nama baik Dwi Sucipto atas pemecatan yang bersifat arogan dan  pengecut dapat dipulihkan dengan terang benderang. Sekecil apapun prestasi Dwi Soecipto pantas mendapat pengakuan dan penghargaan dengan penjelasan yang "clear" tentang pencopotannya dari kursi direktur utama Pertamina. [***]

Penulis adalah peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA