Puti Hidupkan Pemikiran Sang Kakek Di Negeri Sakura

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 15 November 2016, 06:00 WIB
Puti Hidupkan Pemikiran Sang Kakek Di Negeri Sakura
Puti Guntur Soekarno
rmol news logo Politikus PDI Perjuangan Puti Guntur Soekarno menyampaikan sejumlah pemikiran sang kakek Proklamator Soekarno dalam kunjungannya di Universitas Kokushikan, Setagaya, Tokyo, Jepang. Dalam kesempatan itu, Puti mengingatkan kesadaran tentang pentingnya persaudaraan antar bangsa.

Menurutnya, dalam lintasan peradaban, sebagai manusia di dunia yang sama yaitu bumi manusia. Meskipun manusia hidup berbangsa-bangsa namun kita semua perlu menjalin persaudaraan.

Seperti halnya Bung Karno, maka Puti pun menyitir kata-kata Pahlawan India Mahatma Gandhi yang berbunyi 'nasionalismeku adalah kemanusiaan dan kemanusiaanku adalah persaudaraan'.

"Kebangsaan Indonesia sebagaimana kata Bung Karno tumbuh subur dalam taman sarinya kemanusiaan. Itulah arah tujuan dan makna dari sebagian nilai dasar dari Pancasila yang berkaitan dengan ide berkebangsaan dan cita-cita kemanusiaan di dalam dunia yang sama," jelas Puti dalam keterangannya, Selasa (15/11).

Dalam pidato yang disaksikan ayahanda Guntur Soekarnoputra dan ibunda Henny, Puti juga menyajikan fakta menyedihkan yang terjadi di atas bumi. Dia menyebutkan bahwa dunia saat ini merasakan pudarnya semangat persaudaraan kemanusiaan. Ekonomi global bergerak begitu cepat dalam sistem yang kadang nyaris tidak terpahami nalar budi kemanusiaan.

"Terjadi gelombang besar materialisme yang semakin meminggirkan moral dan watak sosial. Tanpa persaudaraan bangsa-bangsa kondisi tersebut akan makin parah dan mengancam keselamatan bumi seisinya," kata Puti.

Dia menambahkan bahwa kunci utama adalah keberhasilan mengembalikan kedaulatan rakyat.

"Bagaimana mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat dan prinsip negara kedaulatan. Di tiap negara akan menghasilkan pemerintahan yang mendahulukan keharmonisan dan kemakmuran warganya, sehingga terwujud pula dalam komunitas global warga dunia," jelas Puti.

Puncaknya, Puti menegaskan bahwa sebuah kondisi yang disebabkan eksploitasi berlebih atas sumber daya alam dan manusia. Dunia dalam ancaman krisis hebat akibat ketimpangan dan kesenjangan.

"Pada konteks ini, Pancasila haruslah dimengerti sebagai ideologi yang memiliki semangat menentang kesenjangan dan ketimpangan di dunia yang diakibatkan eksploitasi berlebihan yang dijalankan oleh kapitalisme global," ujarnya.

Dalam forum tersebut, Puti juga mengajak serta para peneliti dan pemerhati baik dari Indonesia maupun di Negeri Sakura untuk meniti jalan kebudayaan secara bersama-sama.

"Untuk meneliti, mengembangkan, dan memperjuangkan cita-cita Soekarno dalam memberikan sumbangan membangun peradaban dan perdamaian abadi di dunia. Untuk mewujudkan semua ini bisa kita tempuh dengan strategi politik kebudayaan," demikian Puti. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA