"Rasanya belum dibahas mengenai hal itu. Artinya masih memberi dukungan DPP ya," kata Fahmi di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (8/11).
Namun, mantan Menteri Tenaga Kerja ini mengakui ada pihak yang meminta Partai Golkar meninjau kembali dukungannya terhadap Ahok. Dia menuturkan, permintaan tersebut berasal dari kader internal sendiri.
"Ada (dari internal) tetapi tidak banyak," katanya.
Mengenai apakah ada kemungkinan Partai Golkar menarik dukungan terhadap Ahok, Fahmi membenarkannya.
"Bisa sekali, namanya juga politik. Kenapa sulit sih. Kemungkinan ada kalau situasi bertambah buruk," katanya menambahkan.
Sementara itu Sekretaris Wanbin Golkar, Fadel Muhammad menyatakan soal dukungan kepada Ahok ada pada kewenangan DPP. Wanbin pun berencana akan menggelar rapat internal terkait Ahok, terutama pasca munculnya kasus dugaan penistaan agama.
"Itu harus DPP yang jawab, jangan kita dewan pembina. Nanti kita akan bikin rapat tersendiri," terang Fadel di lokasi yang sama.
Setelah rapat internal, Dewan Pembina Golkar juga berencana menggelar rapat bersama DPP. Rapat akan membicarakan soal dukungan Golkar kepada Ahok.
"Saya akan bikin rapat sendiri dengan DPP. Kita akan mengimbau dulu reaksinya bagaimana," tutupnya.
Golkar menjadi salah satu partai yang mengusung Ahok sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta. Partai lainnya adalah PDIP, Hanura, dan Nasdem.
Ahok sendiri saat ini tersandung kasus dugaan penistaan agama. Dia dilaporkan sejumlah Ormas Islam ke Bareskrim Mabes Polri.
[sam]
BERITA TERKAIT: