Tetapi ia secara khusus mempertanyakan reputasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) yang dalam hasil risetnya menyimpulkan bahwa pasangan petahan tersebut potensial kalah di putaran pertama Pilkada Jakarta.
"Itu adalah bahan bagi kami untuk evaluasi, jika hasilnya negatif berarti kami harus cari apa yang harus kami lakukan. Termasuk yang hasilnya positif, kami akan cari di mana bolong-bolongnya agar kami bisa melakukan kerja lebih baik," kata dia dalam diskusi"Perang Survei Pilkada", di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/10).
Tetapi dia juga menegaskan bahwa timnya menilai rekam jejak dari lembaga-lembaga survei, dari integritas dan kredibilitasnya.
Guntur menunjuk lembaga survei Populi Center sebagai lembaga yang cukup terpercaya karena selama ini rutin merilis hasil survei mengenai Pilkada Jakarta.
Dalam hasil yang dirilis Populi Center, elektabilitas Ahok sebesar 43,7 persen. Ahok unggul jauh dari Anies Baswedan yang berada di peringkat kedua dengan 24,5 persen. Sementara Agus Harimurti Yudhoyono berada di peringkat bawah dengan 16,3 persen. Sementara swing voter sebanyak 15,5 persen.
"Lembaga survei yang rutin merilis hasil survei terkait Pilkada adalah Populi Center. Lingkaran Survei Indonesia dan Polmark kan belum pernah. Lingkaran Survei membandingkan hasil survei yang kemarin itu dengan survei sebelumnya. Kami tidak pernah temukan ada rilis dari mereka yang jadi perbandingan," katanya.
"Kami melihat rekam jejak perbandingan itu, kalau mau bandingkan dengan hasil sebelumnya harus ada publikasi," lanjut Guntur.
LSI Denny JA menyatakan, elektabilitas Ahok merosot sampai angka 31,1 persen. Namun ia masih di atas bakal calon gubernur lain. Agus Yudhoyono memiliki elektabilitas sebesar 22,30 persen dan Anies Baswedan sebesar 20,20 persen.
Sementara Polmark menyatakan elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama mengalami tren penurunan. Tingkat keterpilihan Cagub DKI Jakarta petahana tersebut anjlok sebesar 10,8 persen dalam rentang waktu Juli hingga Oktober atau sekitar tiga bulan.
"Dalam survei PRC PolMark Indonesia bulan Juli 2016 Basuki memiliki elektabilitas sebesar 42,7 persen dan turun menjadi 31,9 persen pada survei bulan Oktober 2016 ini," jelas pendiri PolMark Research Center (PRC), PolMark Indonesia, Eep Saefulloh, dalam keterangan persnya (Rabu, 5/10).
[ald]
BERITA TERKAIT: