"Gonta-ganti terus. Jokowi tidak tahan
pressure bos partainya untuk rombak kabinet, konflik intra oligarki rezim atau perang antar geng sudah sangat memalukan," kata politisi senior Rachmawati Soekarnoputri, pada Jumat (8/1).
Menurut dia, konflik Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjungan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno membuat PDIP "bernafsu" menggusur Rini dari jabatannya.
Rachmawati menilai sikap Mega yang menantang presiden sudah menjadi "trademark"-nya. Sikap serupa ditunjukkan Mega ketika Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat presiden.
"Preseden buruk ini sudah menjadi trademark Mega dari mulai perseteruannya dengan Gus Dur, lanjut diobok-oboknya Polri masalah penunjukan Kapolri antara Chaerudin Ismail (versi Gus Dur) Vs Bimantoro (versi Mega), bahkan orang pun tahu perseteruan Mega Vs SBY," lanjut Rachma dalam keterangan tertulisnya.
Rachma menilai, negara saat ini membutuhkan pemimpin dengan pikiran negarawan yang mengerti cita-cita Proklamasi, dapat meniti jembatan emas kemerdekaan menuju masyarakat adil makmur sejahtera.
"Bukan pemimpi dengan nama besar di belakangnya," tegas putri Bung Karno ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: