Menurut Junimat, keterangan Luhut sangat penting sebab dalam copy rekaman perbincangan antara Ketua DPR RI Setya Novanto dengan pengusaha minyak Riza Chalid dan Presdir PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang diperdengarkan dalam sidang MKD beberapa waktu lalu, nama Luhut sering disebut-sebut.
"Nama (Luhut) 66 kali disebut, tentu ada kepentingannya," sebut politisi PDIP ini di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/11).
Diketahui, dalam kesaksian Maroef Sjamsoeddin di Sidang MKD beberapa waktu lalu, Maroef dengan sengaja merekam pembicaraan pertemuannya dengan Novanto dan Riza Chalid di Hotel Ritz Carlton pada awal Juni lalu. Copy rekaman tersebut yang dilayangkan Menteri ESDM Sudirman Said mengenai pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK dalam perpancangan kontrak karya PT. Freeport Indonesia.
Awalnya, Luhut tidak peduli dengan hasil rekaman tersebut, meski namanya disebut sebanyak 66 kali. Namun Pada Jumat kemarin (11/11), Luhut memberikan pernyataan sikap bahwa saat menjadi Kepala Staf Kepresidenan dirinya telah memberikan memo kepada Presiden Jokowi terkait perpanjangan kontrak karya PT. Freeport Indonesia yakni permohonan perpanjangan Freeport hanya bisa dilakukan tahun 2019, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Luhut juga menyarankan kepada presiden, kalau perpanjangan dilakukan sebelum 2019 maka bisa membahayakan presiden karena presiden bisa dianggap melanggar perturan perundang-undangan
Alasan Luhut membeberkan posisi dirinya dikarenakan purnawirawan jendaral TNI AD itu merasa geram karena skandal permintaan saham itu telah mengusik keluarganya.
[rus]
BERITA TERKAIT: