"Kalau disimak dalam rekaman video konferensi pers yang dilakukan Donal Trump tidak ada sama sekali kalimat dukungan dari rombongan Ketua DPR kepada Donald Trump," kata Direktur Eksekutif Institut Proklamasi, Arief Rachman melalui pesan elektroniknya, sesaat lalu (Sabtu, 5/9).
Malah sebaliknya, imbuh Arief, Donal Trump menyampaikan hal-hal baik yang ingin dilakukannya di Indonesia. Menurut dia, tidak sepatutnya pertemuan itu dicurigai. Justru seharusnya diapresiasi.
"Bukankah wakil rakyat (DPR) bebas bertemu dengan siapapun baik di dalam atau luar negeri sama seperti presiden, apalagi pertemuan tersebut untuk kebaikan bangsa dan negara," tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, ulas Arief, seperti diketahui, ada komitmen dari Trump sebagai pengusaha besar multinasional, untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Komitmen Trump ini justru memberi peluang perekonomian nasional yang sedang lesu jadi terangkat dan bergairah kembali.
Ia curiga tudingan miring terhadap pertemuan rombongan ketua DPR dengan Trump sengaja dihembuskan oleh kelompok yang ingin mendudukkan kadernya menjadi ketua DPR. Terlebih dengan bergabungnya PAN ke koalisi pendukung pemerintah.
Lebih lanjut Arief menilai, upaya mendongkel posisi Ketua DPR Setya Novanto dengan menyebarkan berita fitnah dan tudingan tidak berdasar adalah tindakan tidak terpuji di tengah sorotan publik kepada kinerja institusi DPR.
"Seharusnya seluruh anggota DPR-RI kompak dan solid untuk membangun kepercayaan publik, bukan berebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara," kritiknya.
[wid]
BERITA TERKAIT: