Ketua Seknas Advokat Indonesia, Dedy Mawardi berharap pergantian Kepala KSP tidak sekedar dipandang sebagai pergantian orang perorang, tetapi didasari kebutuhan KSP kedepan adalah lembaga strategis yang berfungsi sebagai mata, telinga dan tangan presiden.
"Oleh karenanya KSP sebaiknya diisi oleh loyalis sejati Presiden yang benar-benar memahami Nawacita," ujar Dedy dalam keterangannya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (30/8).
KSP sebagai institusi baru tidak terbantahkan hadir sebagai institusi yang membantu Presiden diluar Setneg dan Setkab dalam hal memberikan informasi, formulasi dan solusi kebijakan yang cepat terkait munculnya persoalan-persoalan sosial, ekonomi, politik dan pertahanan keamanan sehari-hari di Indonesia.
Oleh karena itu, kata Dedy, KSP harus dipimpin oleh sosok yang tidak hanya paham Nawacita, tapi sosok tersebut juga haru "dekat" baik secara fisik maupun non-fisik dengan Presiden Jokowi.
Sosoknya harus yang setiap hari bisa bertemu dan diskusi dengan Presiden Jokowi, memiliki pengalaman didalam mengurus negara atau pemerintahan, memiliki jaringan lintas institusi/kelembagaan dan kepemimpinan yg kuat sekapasitas Luhut Binsar Panjaitan.
"Dan yang paling penting paham Presiden baik secara idiologis, psikologis maupun budaya. Kriteria ini penting karena KSP adalah institusi yang sangat strategis bagi Presiden Jokowi," tegas Dedy.
[dem]
BERITA TERKAIT: