Reses Dewan Bukan Masa Istirahat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 11 Desember 2014, 11:29 WIB
Reses Dewan Bukan Masa Istirahat
rmol news logo . Anggota DPR-RI 2014-2019 dianjurkan mengoptimalkan masa reses perdana 5 Desember 2014 hingga 11 Januari 2015, menjadi masa reses berkualitas.

Demikian harapan yang disampaikan Direktur Eksekutif Centre for People Studies and Advocation (CePSA), Sahat Martin Philip dalam keterangannya tertulisnya kepada redaksi, Kamis (11/12).

Anggota DPR yang dipilih oleh rakyat dan merupakan wakil rakyat di parlemen harus menyuarakan aspirasi rakyat. Oleh karena itu kesempatan reses itu harus dijadikan momen mendengar curhatan dan jeritan rakyat.

"Anggota DPR tidak bisa semena-mena menyatakan mewakili aspirasi rakyat, namun nyatanya sama sekali tidak mendengar apa sebenarnya aspirasi rakyat itu. Anggota DPR harus menghapus citra negatif yang timbul akibat kisruh yang terjadi di internal DPR baru-baru ini. Jangan sampai rakyat kehilangan kepercayaan kepada para wakilnya di parlemen," ujar Sahat.

Ia menambahkan, anggota DPR harus melakukan masa reses yang berkualitas dengan mendengar aspirasi rakyat. Rakyat dan media massa harus mengawal masa reses bukan hanya sekedar menjadi masa istirahat para wakil rakyat.

Sebelumnya, Direktur Kajian dan Program CePSA, Fredy Umbu Bewa Guty mengatakan masa reses DPR sebenarnya kesempatan bagi rakyat untuk mendengarkan laporan kinerja, menyampaikan aspirasi, dan bahkan memberikan kredit serta punishment (moral dan politik) terhadap para wakilnya yang duduk di Senayan. (Baca: Kualitas Reses DPR Perlu Didorong Agar Lebih Bertanggung Jawab). [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA