Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, adalah hal yang wajar jika publik mempertanyakan tentang perjanjian tersebut. Pasalnya, publik masih trauma dengan kerjasama yang pengadaan bus Transjakarta yang diadakan Pemprov DKI dengan perusahaan Cina yang berujung pada banyaknya produk yang kualitasnya buruk.
"Jika hal yang sama terjadi lagi, maka citra Jokowi akan semakin hancur," ujar Jajat dalam keterangannya kepada redaksi, Selasa (4/11).
Menurut Jajat, kelebihan pada saat memimpin DKI, Jokowi lebih transparan. Citra transparan tersebut harus tetap dipertahankan walaupun sudah menjadi Presiden,
"Slogan kerja, kerja, kerja memang penting, namun yang harus terus dipertahankan adalah transparansi dan keterbukaan pemerintah kepada masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan dua menteri yaitu Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Dirut PLN Nur Pamudji telah menandatangani MOU dengan perusahan asal China yaitu China International Fund (CIF) terkait perkembangan perkeretapian di Indonesia. Namun sampai hari ini detil mengenai MOU tersebut masih minim karena kerjasama dilakukan secara tertutup.
[rus]