Untuk penyusunan kabinet, Jokowi membentuk dua tim, yaitu tim pemburu nama-nama calon menteri yang dikenal dengan head hunter dan tim transisi yang berfungsi menggodok susunan kabinet. Sedangkan di dunia maya, para relawan Jokowi membuat website khusus untuk menjaring aspirasi publik mengenai susunan kabinet.
Ada dua website yang sudah muncul, yaitu Kabinet Alternatif Usulan Rakyat alias KAUR di alamat www.jokowicenter.com/polling-menteri/, dan Kabinet Rakyat 2014-2019 dengan alamat www.kabinetrakyat.org.
Dalam catatan redaksi, KAUR dibuat lebih dulu oleh tim di Jokowi Center pada akhir Juli lalu (Rabu, 23/7). Di dalamnya dibuat daftar 34 pos kementerian. Tidak pos diisi oleh tiga nama tokoh plus kolom kosong sebagai usulan tambahan. Untuk pos Menko Polhukam misalnya, ada tiga nama tokoh besar yaitu Jenderal Budiman, Jenderal Moeldoko, dan Jenderal (Purn) Sutiyoso. Kemudian untuk Menko Perekonomian ada nama Gita Wirjawan, Dahlan Islan, dan Gita Wirjawan.
Sedangkan di pos Menko Kersa ada nama Muhaimin Iskandar, Kuntoro Mangkusubroto, dan Alwi Shibab.
Nama-nama baru juga muncul. Seperti di pos Mendagri ada nama Abraham Samad, Agustin Terang Narang, dan Pratikno. Di pos Mensos semuanya diusulkan nama-nama baru yaitu Dadang Juliantara, Eva Kusuma Sundari, dan Hasto Kristiyanto. Di posisi Menpora usulannya cukup unik. Ada nama musisi Adhie MS, Rektor Universitas Paramadina yang juga jubir timses Jokowi-JK Anies Baswedan, dan nama baru Herry Zudianto.
Sampai Kamis (31/7), sebanyak 85 ribu orang sudah mengikuti polling ini dan mengusulkan nama-nama yang dipandang cocok. Namun tidak terlihat hasil usulan secara lengkap.
Kabinet Rakyat dibuat belakangan. Namun, websitenya lebih rapi dan lengkap. Selain menampilkan nama-nama calon menteri, pengelola juga menyajikan foto-foto plus biografi singkat calon menteri meliputi jabatan, pendidikan, dan karier calon menteri. Di samping kirinya disajikan kolom jumlah publik yang memilih nama itu.
Struktur kabinet yang ditawarkan juga lebih lengkap. Selain 34 pos kementerian, Kabinet Rakyat juga mengusulkan nama-nama untuk posisi Kepala BIN, Jaksa Agung, Kepala BNP2TKI, Kepala BPKM, Kepala BPN, Kepala UKP4, dan Kepala BNPB. Nama-nama yang diusulkan juga agak berbeda. Untuk pos Menko Polhukam misalnya, nama yang diusulkan adalah Jenderal Budiman, Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan, dan Jenderal (Purn) Ryamizard Racudu.
Untuk pos Menko Kesra nama-nama yang diusulkan adalah Muhaimin Iskandar, Puan Maharani, dan Tri Rismaharini. Sedangkan untuk pos Menko Perekonomian adalah Faisal Basri, Chaerul Tanjung, dan Hendri Saparini. Di posisi Mendagri muncul nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. dua orang lainnya andalah Ferry Mursyidan Baldan dan Arif Wibowo. Seperti KAUR, tidap pos juga disediakan kolom kosong untuk usulan nama baru.
Sebagai acuan dalam memilih, di dalam website juga dipampang sembilan kriteria untuk nama-nama yang diusulkan. Kesembilannya kriteria itu adalah tidak pernah terlibat korupsi, bukan pelanggar HAM, profesional di bidangnya, bukan perusak lingkungan, menghargai ke-Bhinekaan, memiliki leadership kuat, memiliki kompensi manajerial, mengerti administrasi pemerintahan, dan mempunya jejak rekam yang baik dan mau melayani.
Dari pantauan redaksi, sampai pukul 9 malam ini sebanyak 132.469 orang ikut berpartisipasi dalam polling ini.
[dem]